REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Tentara Filipina meluncurkan serangan helikopter untuk memerangi militan yang menduduki wilayah selatan. Upaya tentara meningkat setelah delapan hari pertempuran yang menyebabkan puluhan orang tewas.
Dua helikopter angkatan udara menembakkan roket menarget militan Moro National Liberation Front (MNLF) di desa pantai di Zamboanga, Senin (16/9). "Ini merupakan dukungan udara yang dipimpin pasukan darat untuk menekan musuh," ujar juru bicara militer, Letnan Kolonel Ramon Zagala dilansir Al-Jazeera.
Helikopter menyerbu untuk pertama kalinya sejak pasukan mulai serangan pada Jumat untuk mengalahkan pasukan MNLF. Militan menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia. Zagala mengatakan militan yang menantang menghadapi serangan militer. "Mereka masih memiliki amunisi dan mereka terus menembaki kami," ujar Zagala dari Zamboanga.
Kekerasan terbaru di Zamboangan telah menewaskan 51 pejuang MNLF, enam pasukan keamanan, dan empat warga sipil. Senin pekan lalu pasukan MNLF memasuki kota pantai untuk menyabotase pembicaraan antara rival militannya Moro Islamic Liberation front (MILF) dan pemerintah yang ingin mengakhiri puluhan tahun konflik. Mereka merasa tidak dilibatkan dalam pembicaraan tersebut.