Senin 16 Sep 2013 23:33 WIB

Gunung Sinabung Masih Semburkan Abu Vulkanik

Aktivitas kawah gunung Sinabung mengeluarkan debu vulkanik saat meletus di Desa Simpang Empat Kab Karo, Sumut, Ahad (15/9).
Foto: Antara//Septianda Perdana
Aktivitas kawah gunung Sinabung mengeluarkan debu vulkanik saat meletus di Desa Simpang Empat Kab Karo, Sumut, Ahad (15/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKAMERIAH, SUMUT -- Gunung Sinabung di Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, Senin, sekitar pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB masih terus menyemburkan abu vulkanik yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.

"Abu bercampur dengan batu belerang itu masih terus beterbangan di Desa Sukameriah, Kecamatan Payung," kata Jhon Sitepu (42), warga setempat, di Desa Sukameriah, Senin (16/9).

Desa Sukameriah berjarak lebih kurang 25 kilometer dari Kabanjahe, ibukota Kabupaten Karo atau sekitar 118 Kilometer arah Timur Kota Medan.

Sebelumnya, Gunung Sinabung tersebut, Ahad (15/9) sekitar pukul 02.51 WIB meletus dan mengeluarkan larva pijar, serta gumpalan asap yang cukup tebal, sehingga ratusan warga desa yang berada di kaki gunung berapi itu berhamburan lari keluar rumah menyelamatkan diri.

Jhon mengatakan, abu vulkanik yang keluar dari kawah gunung Sinabung pada hari kedua ini (Senin, 16/9) tidak begitu tebal, bila dibandingkan dengan sehari sebelumnya.

Namun, abu vulkanik itu, bisa saja tiba-tiba menjadi besar melebihi dari kejadian meletusnya gunung Sinabung.

Apalagi, katanya, gunung berapi itu, saat ini status Siaga (Level III) berdasarkan rekomendasi yang dikeluarkan petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

"Status gunung tertinggi di Sumatera itu bisa saja mengalami perubahan setiap saat, dan hal ini harus tetap diwaspadai penduduk Desa Sukameriah yang berpenduduk lebih kurang 530 jiwa", ujar sopir bus itu.

Dia menambahkan, saat meletusnya gunung api yang masih aktif itu, penduduk panik dan berusaha menyelamatkan diri, karena membayangkan seperti kejadian gunung yang berada di Pulau Jawa.

"Pada Minggu dini hari itu, warga yang masih lelap tidur dikejutkan dengan letusan gunung Sinabung yang cukup kuat, sehingga merasa takut dan banyak yang panik," kata Jhon.

Sinabung adalah gunung tertinggi di Sumatera Utara, dengan ketinggian sekitar 2.600 meter dan Gunung Sibayak puncak tertinggi kedua dengan ketinggian 2.040 meter.

Kedua gunung tersebut adalah gunung berapi aktif yang masih tersisa di Sumatera Utara. Gunung Sinabung terletak di Kecamatan Simpang Empat, sedangkan Gunung Sibayak di Kecamatan Berastagi.

Pada tanggal 3 September 2010, terjadi dua letusan. Letusan pertama terjadi sekitar pukul 04.45 WIB sedangkan letusan kedua terjadi sekitar pukul 18.00 WIB.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement