Selasa 17 Sep 2013 12:56 WIB

Empat Menlu Bahas Suriah di Paris

Anggota tim pakar investigator PBB ketika mengambil sampel pasir di pinggiran Damaskus, Suriah.
Foto: AP PHOTO/Yousef Albostany
Anggota tim pakar investigator PBB ketika mengambil sampel pasir di pinggiran Damaskus, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Para Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry, Menlu Inggris William Hague, Menlu Prancis Laurent Fabius, dan Menlu Turki Ahmet Davutoglu Senin bertemu di Paris membahas perjanjian senjata kimia Suriah.

Mereka juga membahas rancangan resolusi PBB yang disiapkan Prancis yang akan mengatur perjanjian tersebut.Kerry, yang pertama berbicara, memberikan rincian tentang kesepakatan yang dicapai dengan Rusia mengenai senjata kimia Suriah, dan pengembangan proses.

Selanjutnya, Kerry, William Hague dan Fabius memberikan informasi tentang langkah-langkah yang diperkirakan akan diambil mendatang di Dewan Keamanan PBB, serta rancangan resolusi.

Ketiga menlu mengakui posisi penting Turki salam situasi di Suriah, Mereka menganggap pendapat-pendapat Turki tentang masalah ini penting, dan meminta Menlu Davutoglu untuk menjelaskan sikap Turki.

Meskipun Davutoglu mengakui bahwa perjanjian antara AS dan Rusia mengenai senjata kimia Suriah terlihat bagus, ia menyatakan keprihatinan mendalam Turki mengenai serangan rezim Bashar al-Assad dan pembunuhan tanpa menggunakan senjata kimia.

Davutoglu mengatakan bahwa langkah-langkah yang efektif perlu diambil untuk menghentikan kekerasan dan pertumpahan darah yang terjadi di Suriah, selain menghancurkan senjata kimia itu sendiri.

Keempat menlu kemudian membahas persyaratan dan parameter pertemuan di Jenewa dalam rangka menemukan solusi politik untuk krisis Suriah.

Mengacu pada pertemuan mereka di Ankara pada Minggu dengan anggota Koalisi Nasional Revolusi Suriah dan Pasukan Oposisi, Davutoglu berbagi informasi mengenai pendapat-pendapat Koalisi dan harapan-harapan tentang masalah itu.

Setelah Kerry meninggalkan pertemuan, William Hague, Fabius dan Davutoglu menghadiri jamuan makan siang untuk membahas lebih lanjut masalah Suriah dan langkah-langkah berikutnya yang bisa diambil dalam waktu dekat.

Davutoglu diperkirakan akan mengadakan pertemuan bilateral terpisah dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi dan Qatar di kemudian hari.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement