REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Bupati Pandeglang, Provinsi Banten, Erwan Kurtubi menyatakan, tingkat partisipasi masyarakat pada pemilihan kepala daerah (pilkada) menjadi ancuan untuk Pemilu 2014.
"Pada beberapa pilkada di Banten partisipasi masyarakat relatif rendah, dan itu harus dijadikan acuan untuk Pemilu 2014 nanti," katanya di Pandeglang, Selasa.
Dari informasi, kata dia, partisipasi masyarakat pada Pilkada Kota Serang hanya 69,9 persen dan Lebak 74,95 persen, berarti masih banyak warga yang memilih untuk menjadi golongan putih (golput).
"Berangkat dari itu, kita harus berusaha agar pada pemilu legislatif 2014 tingkat partisipasi masyarakat lebih besar, kalau bisa mencapai 100 persen," katanya.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, kata dia, akan lebih memaksimalkan sosialisasi pemilu pada masyarakat dan mengajak warga untuk memberikan hak pilihnya.
"Untuk Pandeglang kita akan berusaha agar partisipasi masyarakat pada pemilu legislatif tinggi, minimal mencapai 90 persen," katanya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pandeglang Muhamad Suja'i akan terus melakukan sosialisasi pemilu pada masyarakat agar berpartisipasi pada pemilu legislatif yang akan digelar 9 April 2014.
"Kita juga mengajak semua pihak, termasuk partai politik harus ikut mensosialisasikan pemilu dan mengajak masyarakat agar berperan aktif dalam pemilu tersebut," katanya.
Sebenarnya, kata dia, partai politik juga memiliki kepentingan untuk menyosialisasikan pemilu dan mengaja masyarakat memberikan hak pilihnya.
"Partai itukan butuh dukungan dari masyarakat, makanya sebenarnya mereka akan mensosialisasikan pemilu, tapi kita juga minta agar pengurus partai mengajarkan pada masyarakat pemilu yang sebenarnya, sesuai dengan aturan yang ada," ujarnya.