Rabu 18 Sep 2013 08:00 WIB

Obama: Sulit Membayangkan Assad Terus Memimpin Suriah

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Citra Listya Rini
Bashar al-Assad
Foto: Guardian
Bashar al-Assad

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Barack Obama menyatakan Suriah membutuhkan transisi politik. Lebih tepatnya, Presiden Suriah Bashar al Assad perlu menyerahkan kekuasaan untuk meningkatkan kontrol dunia internasional atas senjata kimia milik Suriah.

Obama seperti dikutip dari Reuters, Rabu (18/9), mengatakan kepada jaringan televisi Telemundo sulit membayangkan perang sipil Suriah bisa berakhirnya. Khususnya jika fakta di lapangan menyatakan Assad masih berkuasa di Suriah.

Obama mengkritik perjanjian antara Rusia dan AS yang berusaha mengamankan senjata kimia milik Suriah. Karena menurut Obama, perjanjian sama sekali tak menghukum Assad.

Bagi Obama, tujuan utama dia masih tetaplah sama, yaitu transisi politik untuk menurunkan Assad dari kekuasaannya. Langkah ini perlu untuk menjaga kaum minoritas dan meyakinkan kaum ekstrimis tak semakin kuat di negeri itu. Perang Suriah yang telah berjalan selama dua setengah tahun menyebabkan 100 ribu orang tewas.

Namun, ia menjelaskan saat ini AS akan mengambil langkah jangka pendek. Langkah itu adalah meyakinkan bahwa senjata kimia milik pemerintah Suriah bisa dijaga ketat.

Langkah selanjutnya adalah menghubungkan seluruh kelompok, faksi dan partai yang terlibat dalam krisis Suriah. Serta negara yang mendukung Suriah seperti Rusia dan mengatakan kita harus menghentikan semua ini.

Tim investigasi PBB, Senin (16/9) kemarin mengumumkan bahwa senjata yang digunakan untuk membunuh ratusan nyawa di pinggiran Damaskus 21 Agustus lalu adalah gas sarin. Senjata ini tergolong dalam senjata kimia.

Perjanjian antara Menteri Luar Negeri John Kerry dan Menlu Rusia, Sergei Lavrov dikritik banyak pihak. Karena tak memiliki mekanisme kuat untuk membuat Suriah benar-benar menyerahkan senjata kimia itu. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement