Rabu 18 Sep 2013 09:48 WIB

Anggota DK PBB Diskusikan Naskah Resolusi Suriah

Rep: Nur Aini/ Red: Mansyur Faqih
Anggota tim pakar investigator PBB ketika mengambil sampel pasir di pinggiran Damaskus, Suriah.
Foto: AP PHOTO/Yousef Albostany
Anggota tim pakar investigator PBB ketika mengambil sampel pasir di pinggiran Damaskus, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB bertemu di New York untuk mendiskusikan resolusi pengamanan senjata kimia Suriah. Pertemuan pada Selasa (17/9) seperti dilaporkan BBC, berlangsung selama satu jam. Prancis, Inggris, AS, Rusia, dan Cina akan meneruskan pembicaraan pada Rabu ini. 

Mereka mendiskusikan naskah resolusi yang diusulkan Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat. "Untuk menghormati integritas negosiasi, kami tidak akan membacakan rincian pertemuan atau draft resolusi," ujar juru bicara utusan AS untuk PBB, Erin Pelton. 

Resolusi tersebut merupakan langkah lanjutan dari rencana AS-Rusia yang meminta rincian senjata kimia Suriah dalam sepekan dan menghancurkannya pada pertengahan 2014. Namun, ada ketidaksetujuan untuk pada kata-kata. 

Prancis, Inggris, dan AS ingin resolusi membawa ancaman tindakan militer. Namun, Rusia menentang hal ini. 

AS dan Rusia menyepakati rencana atas Suriah pada akhir pekan lalu setelah Washington mengancam pemerintah Suriah dengan aksi militer. Ancaman dikeluarkan karena pemerintah Suriah diduga menggunakan senjata kimia di daerah Ghouta di Damaskus pada 21 Agustus. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement