REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Penerima dana program Bantuan Langsung Tunai Masyarakat (BLSM) di Kabupaten Jayapura, Papua, berdasarkan data dari Kantor Pos Cabang Sentani banyak yang salah sasaran. Penerima BLSM banyak di antaranya dari kalangan pegawai negeri sipil dan anggota Polri.
"Karena kami hanya bertugas menyalurkan dana BLSM berdasarkan data penerima dari pemerintah, maka tidak bisa berbuat apa-apa meskipun mengetahui hal tersebut salah sasaran," kata Manajer Pengolahan Kantor Sentra Distribusi (KSD) Kantor Pos Cabang Sentani 99100 Rendi Novian, Rabu.
Rendi menuturkan bahwa saat pengambilan dana BLSM, yang datang justru banyak dari kalangan berpakaian dinas seperti PNS dan anggota Polri. Tetapi karena mereka datang dengan membawa Kartu Perlindungan Sosial resmi, maka Kantor Pos harus membayarkan dana BLSM itu.
"Menurut kami, dana BSLM ini penyalurannya ada yang sesuai dengan keadaan pemegang kartu, yakni kategori masyarakat miskin, tetapi banyak pula yang tidak tepat, diterima oleh yang tidak seharusnya," urai Rendi.
Ia menjelaskan, penyaluran BLSM tahap kedua di Kabupaten Jayapura dilaksanakan tanggal 9-24 September 2013 di masing-masing kantor pos wilayah setempat. Jumlah penerima BLSM ini mencapai 4.997 Rumah Tangga Sasaran (RTS).
"Dengan besaran Rp 300 ribu dalam sekali penerimaan pada masing-masing tahap, maka total anggaran yang tersedia sekitar Rp 1,4 miliar," tandasnya.
Sedangkan total keseluruhan dana BLSM yang disalurkan pada tahap pertama dan kedua untuk 4.667 RTS tersebar di 34 kampung atau desa di lima distrik atau setingkat kecamatan di Kabupaten Jayapura sekitar Rp 2,9 miliar.