REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden dan CEO INPEX Corporation, Toshiaki Kitamura dari Jepang menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kantor presiden, Rabu (18/9). Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas kerja sama terkait blok gas yang akan dikelola setelah 2017.
Menteri ESDM, Jero Wacik mengatakan perusahaan tersebut selama ini telah terlibat dalam pengelolaan 10 blok di Indonesia. Pertemuan kali ini untuk membahas kerja sama, termasuk blok Mahakam kontraknya akan habis di 2017.
"CEO INPEX sedang mengajukan ke pemerintah usulan bagaimana sesudah 2017," katanya, Rabu (18/9). Jero mengatakan, Kitamura melaporkan perkembangan proyek yang sudah dikerjakan di Indonesia. Beberapa di antaranya blok Mahakam yang dikelola bersama Total dari Prancis serta proyek Masela yang terletak di Maluku.
Hingga saat ini, ujar dia, INPEX telah berinvestasi sekitar 21 miliar dolar AS. "Masela yang akan jadi proyek terbesar, namanya proyek Abadi, artinya akan terus menerus," kata dia.
Namun, ia menjelaskan, pemerintah saat ini sedang mengevaluasi pengelolaan gas oleh asing. Aplagi SBY telah menginstruksikan agar seluruh proyek energi yang ada di Indonesia harus menghasilkan keuntungan yang besar bagi rakyat Indonesia.
SBY, kata Jero, juga menyampaikan seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia maka bangsa ini memerlukan lebih banyak pasokan gas. Sehingga perlu didorong produksi gas untuk mendukung industri.
"Tidak boleh ada proyek yang untung perusahaan asing tapi kita tidak dapat. Harus kitanya lebih banyak dapat, mereka lebih sedikit," kata Jero.