REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim nasional U-23 akan mengandalkan serangan balik saat menjalani laga perdana Islamic Solidarity Games (ISG) melawan Maroko di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Kamis (18/8). Skema serangan balik dinilai pas untuk memberikan perlawanan terhadap tim yang sudah empat kali berlaga di Piala Dunia tersebut.
Pelatih timnas U-23 Rahmad Darmawan (RD) mengatakan, Maroko merupakan tim yang levelnya jauh di atas Indonesia. Maroko kini menempati peringkat 74 FIFA, sementara Indonesia terpuruk di peringkat 170. Walau pun lawan secara level berada jauh di atas, namun bukan berarti skuat Garuda Muda lantas mengibarkan bendera putih.
RD sudah mematangkan strategi permainan anak-anak asuhnya. Ia bahkan langsung memberikan menu latihan berupa simulasi pertandingan ketika pertama kali memimpin latihan pada Selasa (17/9). "Strategi dan komposisi pemain sudah saya pikirkan melalui simulasi pertandingan," kata RD.
RD mengaku tak tahu pasti bagaimana peta kekuatan Maroko. Namun berdasarkan gambarannya, Maroko yang merupakan tim asal Afrika, pasti memiliki kelebihan dalam postur fisik dan stamina.
Untuk mengantisipasi lawan yang levelnya jauh di atas Indonesia, RD meminta barisan belakang disiplin dalam mengawal pertahanan. Sedangkan untuk mencuri gol, serangan balik akan menjadi pilihan. "Kita akan memaksimalkan serangan balik," tambah RD.
Dengan komposisi pemain yang dibawa RD, strategi serangan balik rasanya memang bisa menjadi andalan. Apalagi, RD merupakan pelatih yang cukup gemar dengan formasi 4-2-3-1.
RD bisa mengkesplorasi kecepatan winger Andik Vermansah dan Oktovianus Maniani untuk merusak barisan pertahanan lawan. Sayang, Okto masih diragukan tampil karena belum pulih dari cedera. Namun RD masih punya banyak opsi pengganti Okto. Salah satunya adalah Bayu Gatra yang juga memiliki kecepatan.
Masalahnya, para penyerang yang dimiliki timnas U-23 saat ini belum bisa memberikan kontribusi maksimal. Kedatangan pemain DC United Syamsir Alam pun belum bisa menjawab masalah tumpulnya lini serang Garuda Muda.
Pada laga uji coba terakhir melawan Brunei Darussalam di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, 15 Agustus, timnas U-23 hanya menang dengan skor tipis 1-0. Gol tunggal itu tidak tercipta dari seorang striker, melainkan melalui kaki seorang bek, Andri Ibo.
RD menyadari masih ada masalah dengan ketajaman para striker. Karenanya, pada ajang ISG ini ia memutuskan membawa empat penyerang untuk melihat siapa yang lebih berhak menempati posisi utama sebagai striker andalan tim. RD membawa Syamsir Alam, Aldaier Makatindu, Agung Supriyanto, dan Sunarto.
"Saya bawa cukup banyak striker ke ajang ini. Karena saya memang ingin melihat lebih jauh sekaligus meningkatkan performa mereka," tuturnya.