Rabu 18 Sep 2013 19:56 WIB

Perombakan AusAid Dikritik

Red:
AusAID
AusAID

CANBERRA -- Lembaga yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasi program bantuan internasional dari Australia, AusAid akan dipadukan dengan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT).

Perdana Menteri Australia terpilih Tony Abbott merokemendasikan supaya AusAid diintegerasikan ke Departemen Luar Negeri dan Perdagangan agar diplomasi pemberian bantuan dapat diselaraskan.

AusAid yang fokus menyalurkan bantuan ke wilayah Asia Pasifik, saat ini merupakan lembaga eksekutif di bawah portofolio Departemen Luar Negeri dan Perdagangan.

Perubahan itu menjadi salah satu yang diumumkan pemerintahan Abbott setelah diambil sumpahnya hari ini, Rabu (18/9).

Direktur Jenderal AusAid Peter Baxter telah mengundurkan diri diganti dengan wakilnya Ewan McDonald yang menjabat sebagai Direktur Jenderal sementara.

Prihatin atas perubahan

Mantan Deputi Direktur Jenderal AusAID, Annemaree O'Keeffe kepada program Pasific Beat ABC International mengatakan memiliki sejumlah kekhawatiran tentang perubahan yang direkomendasikan kendati sejumlah detailnya masih dalam kajian dan akan dirilis oleh pemerintahan Abbott

"Hal ini bakal memiliki konsekuensi besar buat program bantuan Australia. Bagaimana cara mengelolanya,  masih harus dilihat,” ujar O'Keeffe.

"Ada ketegangan dari waktu ke waktu antara AusAID dan DFAT soal bagaimana pembangunan dapat mendukung tujuan kebijakan luar negeri dan saya pikir itu terus menerus, orang orang sedikit antusias tentang berapa banyak bantuan pembangunan dapat benar-benar mendukung tujuan kebijakan luar negeri yang lebih luas, " lanjutnya.

Baru baru ini Pemerintah Kanada menggabungkan lembaga bantuan luar negerinya, CIDA ke departemen luar negeri. "Akan sangat memalukan, karena saya duga akan berdampak besar dan efektivitas program pembangunannya, jika tidak difokuskan pada hasil pembangunan,” tuding O'Keeffe.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement