Rabu 18 Sep 2013 18:11 WIB

Temui SBY, CEO INPEX Corp Bahas Blok Gas

Rep: Esthi Maharani / Red: Djibril Muhammad
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden dan CEO INPEX Corporation, Toshiaki Kitamura dari Jepang menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantor presiden, Rabu (18/9).

Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas kerja sama terutama terkait dengan blok-blok gas yang akan dikelola setelah 2017.

Menteri ESDM, Jero Wacik mengatakan perusahaan tersebut selama ini telah terlibat dalam pengelolaan 10 blok di Indonesia. Pertemuan kali ini untuk membahas kerja sama ke depan terutama setelah 2017 termasuk blok Mahakam kontraknya akan habis pada 2017 mendatang. 

"CEO INPEX sedang mengajukan ke pemerintah usulan bagaimana sesudah 2017," katanya, Rabu (18/9).

Jero mengatakan CEO INPEX Kitamura melaporkan perkembangan proyek-proyek yang sudah dikerjakan di Indonesia. Beberapa di antaranya blok Mahakam yang dikelola bersama Total dari Prancis serta proyek Masela yang terletak di Maluku.

Disebutkan dia, hingga saat ini, INPEX telah berinvestasi sekitar 21 miliar dollar AS. "Masela yang akan jadi proyek terbesar, namanya proyek Abadi, artinya akan terus menerus," kata dia.

Meski begitu, ia menjelaskan pemerintah saat ini sedang mengevaluasi pengelolaan gas oleh pihak asing. Apalagi Presiden SBY telah menginstruksikan agar seluruh proyek energi yang ada di Indonesia harus menghasilkan keuntungan yang besar bagi rakyat Indonesia.

Presiden, kata Jero, juga menyampaikan seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia maka bangsa ini memerlukan lebih banyak pasokan gas sehingga perlu didorong produksi gas untuk mendukung industri.

"Tidak boleh ada proyek yang untung perusahaan asing tapi kita tidak dapat. Harus kitanya lebih banyak dapat, mereka lebih sedikit," kata Jero.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement