REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perim Peruri) menanam 20 ribu pohon di Desa Sidanggalih Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang. Penanaman ini diharapkan dapat mengurangi emisi 28 persen pada tahun 2020.
Direktur Keuangan Perum Peruri Antonius mengungkapkan, program yang merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (SCR) Perum Peruri juga diharapkan dapat membantu mengatasi kemungkinan terhadinya krisis air bersih, krisis energi dan krisis lingkungan.
"Program ini sebagai bentuk kepedulian mensukseskan penanaman satu miliar pohon di lingkup kementerian BUMN," kata dia, Rabu (18/9).
Pohon yang ditanam, menurut Antonius merupakan jenis pohon tanaman keras kayu-kayuan dan buah-buahan, seperti sengon, jati, jabon, kopi, rambutan, nangka, durian, lengkeng, alpukat, dan sirsak. Sehingga selain dapat melestarikan lingkungan, masyarakat juga dapat menikmati hasil dari pohon tersebut.
"Bila program ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan maka pihak Perum Peruri akan menambah anggarannya dan menanaman pohon dilahan yang lebih luas lagi. Apalagi di daerah ini merupakan sentral sapi perah yang sangat cocok juga untuk pengembangan usaha masyarakat dalam beternak sapi," ucap Antonius.
Staf Ahli Bidang Investasi dan Sinergi BUMN Herman Hidayat dan Kepala Bidang Kemitraan dan Bina Lingkungan Kementerian BUMN Edward Nurdin, menyambut baik dan turut mendukung program ini.
Wilayah sub Das Cikeruh Das Citarum dan sub das Cipeles Das Cimanuk, Kabupaten Sumedang memang sudah sangat kritis. Sehingga, penanaman pohon di lahan kritis milik masyarakat di wilayah Sumedang dan Limbangan (Sulim) ini bertujuan untuk menjaga zona peyangga air Das Cimanuk dan Das Citarum.
Selain penanaman pohon, Perum Peruri melakukan kunjungan kepeternakan sapi dan kambing binaan BUMN Hijau Lestari di Kecamatan Pamulihan.