Rabu 18 Sep 2013 21:13 WIB

Ketegangan di Zamboanga, Filipina Selatan Mereda

Tentara Filipina berlindung dibalik tank dalam pertempuran sengit dengan pemberontak di Kota Zamboanga
Foto: AP PHOTO
Tentara Filipina berlindung dibalik tank dalam pertempuran sengit dengan pemberontak di Kota Zamboanga

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA--Ketegangan di Kota Zamboanga, Filipina Selatan, mereda saat tentara pemerintah memojokkan petempur Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF).

Beberapa pejabat militer mengatakan serangan "beberapa kantung perlawanan" berkurang saat krisis Kota Zamboanga memasuki hari kesembilannya pada Rabu (18/9)  karena makin banyak petempur MNLF menyerahkan diri atau tewas dalam bentrokan.

Juru Bicara Angkatan Bersenjata Brig. Jend. Domingo Tutaan mengatakan jumlah petempur MNLF yang masih berlindung di beberapa daerah di Kota Zamboanga sekarang berkurang jadi 70 orang. Sembilan-puluh-tiga dari mereka tewas dalam pertempuran, sementara 179 orang lagi menyerahkan diri atau ditangkap.

Tutaan mengatakan merka sekarang memusatkan perhatian pada operasi militer 'sesuai kebutuhan' di Desa Sta. Barbara dan Sta. Catalina, demikian laporan Xinhua.

Menurut Letkol Ramon Zagala, Kepala Urusan Masyarakat di Angkatan Bersenjata, MNLF tak bisa mempertahankan pertempuran melawan tentara pemerintah karena kekurangan amunisi. "Mereka (MNLF) kekurangan amunisi. Momentum ini milik kami," katanya.

Hanya saja Zagala tak bersedia mengatakan apakah tentara pemerintah berada dalam tahap terakhir operasinya. Meskipun begitu, ia menegaskan operasi tersebut dilancarkan dengan cara yang hati-hati agar tidak membahayakan warga sipil yang diculik petempur MNLF dan digunakan sebagai tameng manusia.

Tutaan melaporkan sebanyak 11 prajurit, tiga polisi dan tujuh warga sipil juga tewas dalam konflik itu. Ia mengatakan korban cedera berjumlah 105 di pihak militer, 12 di pihak polisi dan 67 di pihak sipil.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement