Rabu 18 Sep 2013 22:38 WIB

Hatta Ingin Mobil Murah Berorientasi Ekspor

Rep: Esthi Maharani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Hatta Rajasa
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Hatta Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa menginginkan adanya mobil murah atau LCGC berorientasi kepada ekspor. Artinya, pengadaan mobil murah tidak terfokus pada pemenuhan kebutuhan kendaraan di dalam negeri.

Apalagi, dalam waktu dekat, Indonesia akan menghadapi Asian Economy Community alias pasar tunggal ASEAN. “Oleh sebab itu, kalau kita menerapkan itu di tanah air kita sebagai basis produksi, maka orientasinya harus kepada ekspor jangan justru memenuhi untuk dalam negeri,” katanya, Rabu (18/9).

Ia mengatakan dengan basis ekspor untuk luar negeri, maka diharapkan bisa mendorong tumbuhnya industri penunjang untuk dunia otomotif. Dengan begitu, lanjutnya, diharapkan usaha kecil dan menegah bisa berkembang seiring dengan berkembangnya industry otomotif.

“Jadi menurut saya harus ke situ arahnya. Memang belum dibicarakan tetapi menurut saya berpikrinya harus ke sana,” katanya.

Ia juga memandang road map untuk mobil murah itu adalah mobil nasional dengan 100 persen produksi dalam negeri. Dengan begitu, diharapkan ke depan Indonesia tidak akan tergantung dengan produksi luar negeri.

Selain itu, ia juga mengharapkan dengan label green car yang melekat pada mobil murah, maka seharusnya penggunaan BBM bisa ditekan.

“Ya hendaknya bisa mengurangi ketergantungan kepada BBM,” katanya.

Selama ketiga hal tersebut dipenuhi, ia mengaku tidak ada masalah. Namun, jika dalam perkembanganya justru sebaliknya, ia tak menutup kemungkinan dilakukan evaluasi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement