REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH--Para pendeta Budha akhirnya ikut bersuara dalam sengketa pemilu di Kamboja. Mereka menyeru Raja untuk menunda pembukaan sidang pertama Parlemen.
Sekitar 200 pendeta berdoa untuk perdamaian pada Kamis di Phnom Penh, ibu kota Kamboja setelah dihentikan oleh blokade polisi saat mereka melakukan aksi berparade ke Istana Raja Norodom Sihamoni.
Para pendeta menuntut agar sidan pertama Majelis Nasional tidak dibuka hingga sengketa antara Partai Rakyat Kamboja, partai berkuasa pemenang pemilu 28 Juli lalu, dengan kubu oposisi dari Partai Penyelamatan Nasional Kamboja diselesaikan.
Oposisi menyatakan pemilu berlangsung curang sehingga memenangkan kembali partai berkuasa.
Seruan para pendeta menguatkan desakan serupa dari oposisi yang menyatakan akan memboikot sidang paripurna pertama pada 23 September mendatang bila komisi independen tidak dibentuk. Oposisi menuntut pembentukan tim independen untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam pemilu. Hingga kini kedua kubu dilaporkan beberapa kali bertemu untuk membahas perbedaan tersebut.