REPUBLIKA.CO.ID, RAMALAH -- Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) akan meminta 500 juta dolar AS dari donor internasional pekan depan untuk menutup kekurangan keuangan yang dihadapinya, kata seorang pejabat senior PNA kepada Xinhua.
Mohamed Abu Ramadan, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Administrasi PNA, mengatakan pertemuan negara donor tersebut yang akan diselenggarakan di New York, AS, Rabu depan (25/9), adalah yang pertama sejak perundingan perdamaian antara
Israel dan
Palestina dilanjutkan.
"Selain meminta donor memberi bantuan keuangan untuk membantu mengakhiri kekurangan anggaran kami, pihak Palestina akan meminta pertemuan itu menekan Israel agar menghentikan semua tindakannya yang menghalangi pertumbuhan ekonomi Palestina," kata Abu Ramadan kepada Xinhua.
Ia menambahkan perkembangan ekonomi Palestina pada dasarnya berkaitan untuk menghentikan semua pembatasan yang diberlakukan Israel atas tempat penyeberangan komersial Palestina dan gerakan barang secara bebas masuk-keluar wilayah Palestina.
Delegasi Palestina akan mengajukan kepada donor satu laporan yang memperlihatkan proyek penanaman modal Palestina di Daerah (C) di Tepi Barat Sungai Jordan, yang mencakup sektor pertanian, pariwisata, industri dan prasaran, kata Abu Ramadan, sebagaimana dilaporkan Xinhua.
PNA telah telah menerima sebanyak 500 juta dolar AS dari masyarakat internasional dalam beberapa bulan belakangan. Namun menurut perkiraan resmi, mereka memerlukan secara keseluruhan lebih dari satu miliar dolar AS guna mengatasi krisis keuangannya.
sumber : Antara