REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dimanfaatkan pemerintah Aceh untuk meminta sejumlah hal. Mulai dari sektor pendidikan hingga pariwisata. Gubernur Aceh, Zaini Abdullah mengatakan permintaan yang diajukannya tak lain untuk masa depan Serambi Makkah tersebut.
"Terkait dengan rencana masa depan Aceh yang berkelanjutan, masih ada masalah yang harus diselesaikan di banyak sektor. Seperti pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat, dan berkelanjutannya perdamaian," katanya di Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-6 di Banda Aceh, Jumat (20/9).
Dalam pendidikan, ia berharap SBY mendukung proses perubahan sejumlah universitas menjadi negeri di Aceh. Dalam hal kesehatan, gubernur meminta dukungan untuk peningkatan pelayanan kesehatan.
Perihal upaya pengentasan kemiskinan, ia meminta agar program yang terkonsentrasi pada sektor tersebut lebih banyak dialokasikan di Aceh. "Kemiskinan di Aceh masih tinggi, perlu upaya maksimal seperti program pengentasan kemiskinan bisa diperbanyak," katanya.
Selain itu, ia meminta agar pemerintah pun membantu dibukanya akses antarwilayah di Aceh. Seperti dukungan pembangunan dan pengembangan bandara hingga akses jalan raya.
Ia juga meminta agar potensi wilayah di Aceh bisa ikut dikembangkan. Termasuk menjadikan sabang destinasi wisata nasional. Gubernur pun menyinggung sejumlah peraturan yang belum selesai di tingkat pemerintaah pusat seperti RPP dan perpres. "Saya yakin hal itu akan mendorong percepatan pembangunan dan pembentukan perdamaian di Aceh," katanya.