REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Hatta Rajasa, menegaskan bahwa PAN tidak pernah membicarakan wacana poros tengah seperti yang banyak dibicarakan elite partai politik berbasis massa Islam saat ini.
"Kita tidak pernah membahas poros tengah. Poros tengahkan yang dulu, sekarang semua poros" katanya di Semarang, Jumat (20/9). Hal tersebut disampaikan Hatta saat transit di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang sebelum melakukan kunjungan kerja ke Kota Pekalongan, Provinsi Jateng, untuk menghadiri acara seminar praktik kebijakan inovatif untuk mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi di daerah otonom.
Sebelumnya di Jakarta, Selasa (17/9), Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan juga telah menegaskan bahwa partainya tidak pernah membicarakan poros tengah. "PAN saat ini fokus pada upaya optimalisasi pemenangan pada Pemilu Legislatif 2014 sehingga tidak relevan jika berbicara koalisi saat ini," ujarnya.
Menurut Bara, koalisi akan dibicarakan setelah saat pelaksanaan Pemilu Legislatif tahun depan. "Memunculkan koalisi poros tengah seperti Pemilu 1999, sambungnya, juga tak sesuai dengan kondisi perpolitikan Tanah Air dewasa ini. Terlebih, ketika berbicara koalisi, juga membutuhkan sejumlah persamaan pandangan bagi parpol-parpol yang akan menggalang koalisi," katanya.
Sejumlah politikus parpol berbasiskan massa Islam sedang aktif melakukan pertemuan yang disebut sebagai Forum Umat Islam Indonesia. Meski demikian, pengamat menilai sulit untuk mengulang kembali terbentuknya poros tengah seperti pada Pemilu 1999. Sejumlah partai yang pernah bergabung di poros tengah waktu itu di antaranya PAN, PPP, PKB, PBB, PKS, PKU, dan Partai Sarikat Islam Indonesia (PSII).