REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Datang ke Aceh, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 'ditodong' berbagai permintaan oleh pemerintah setempat. SBY mengklaim, telah menyetujui beberapa hal dari permintaan itu. Meski pun ada pula yang masih dalam tahap finalisasi.
Misalnya, di sektor pendidikan, yaitu telah disetujui STAIN Gajah Putih Takengon menjadi perguruan tinggi negeri pada 2012. Juga Universitas Samudera Langsa. Sedang IAIN Ar-Raniry dan Universitas Teuku Umar Meulaboh saat ini dalam proses finalisasi menjadi negeri.
Untuk Universitas Gunung Leuser di Aceh Tenggara dan Politeknik Venezuela di Aceh barat, kata Presiden, bisa segera dinegerikan. "Kita menanggapi dan mendukung penuh upaya meningkatkan perguruan tinggi di seluruh Aceh," katanya, Jumat (20/9).
Ia juga mengemukakan persetujuan dan dukungannya atas usulan pembangunan berbagai rumah sakit rujukan wilayah dan regional dengan menggunakan dana pinjaman lunak luar negeri senilai Rp 1,1 triliun. Pemerintah pusat juga akan memberikan anggaran pembangunan kesehatan untuk Provinsi Aceh Rp 948,9 miliar untuk 2013.
Untuk dhuafa dan korban konflik di Aceh, SBY sudah menyetujui untuk pembangunan 3.950 unit rumah pada 2012 dan tahun ini sedang dibangun 7.050 unit rumah yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Aceh.
"Saya juga telah menyetujui peningkatan sekaligus perpanjangan runway Bandara Rembele di Kabupaten Bener Meriah (Aceh Tengah) dari dana APBN-P 2013, serta peningkatan dan pengoperasian Pelabuhan Laut Krueng Geukuh, Lhokseumawe, sebagai pelabuhan ekspor impor di wilayah Timur Aceh," katanya.
Pemerintah, ujarnya, juga tengah melakukan pengajian untuk mendayagunakan kawasan industri Lhokseumawe di masa mendatang dengan mengubah menjadi refinary kilang minyak. Terkait pengembangan sektor pariwisata pemerintah sejak 2010 telah memberikan bantuan langsung kepada masyarakat di bawah program PMPN Mandiri untuk 66 desa wisata di seluruh Aceh.
Dengan nilai Rp 5,7 miliar. Pada 2014, dana akan ditambah untuk 22 desa wisata senilai Rp 2,5 miliar. Pemerintah, ujarnya, juga telah memberi dukungan sarana dan prasarana di Sabang sejak 2009. Tahun ini dan 2014, pemerintah telah mengalokasikan Rp 2 miliar per tahun. "Saya mendukung pengembangan Sabang sebagai salah satu tujuan pariwisata tingkat nasional, bahkan sampai tingkat internasional," katanya.