REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pencopotan Gede Pasek Suardika sebagai Ketua Komisi III DPR dan Saan Mustopa, Sekretaris Fraksi Partai Demokrat telah direncanakan sebelumnya oleh petinggi partai berkuasa.
"Elit Partai Demokrat sebelumnya telah membidik para tokoh partai tersebut yang nampak dekat dengan Anas Urbaningrum berikut melalui Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI)," kata pengamat politik dan peneliti senior dari Soegeng Sarjadi Syndicate Toto Sugiarto di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan, petinggi Partai Demokrat (PD) hanya sedang mencari bukti kesalahan dari Pasek dan Saan untuk kemudian diberi sanksi.
"Saya pikir Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono adalah orang yang seksama dan berupaya tidak ceroboh. Maka dari itu, tindakan dari elit partai yang memarkir Pasek dan Saan sebenarnya sudah menjadi rencana lama tinggal mencari momentum saja. Begitu ada bukti kesalahan yaitu kedekatan mereka dengan Anas, keduanya langsung dicoret dari Fraksi Demokrat," katanya.
Menurut Toto, Demokrat berupaya menjauhkan dirinya dari segala sesuatu terkait Anas.
"Anas berpotensi merongrong Demokrat, terlebih dirinya sekarang belum memiliki mesin politik. Anas baru memiliki PPI," kata dia.
Demokrat, lanjut Toto, sedang berupaya menjauhkan diri dari Anas baik karena potensinya menggembosi PD. "Selain itu, jika Anas dekat-dekat dengan PD maka citra partai itu sedang dipertaruhkan menilik Anas adalah tersangka kasus korupsi," katanya.
"Itulah mengapa Demokrat terus berupaya mengeliminasi fungsionaris internal yang dekat dengan Anas. Dia itu memiliki kekuatan luar biasa. Bahaya jika Anas merebut kekuasaan di Demokrat, bahaya juga jika citra negatif Anas menciprati Demokrat," katanya.