REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Partai Golkar dinilai perlu mempertimbangkan usulan Akbar Tandjung untuk menggelar konvensi calon presiden.
"Apa yang disampaikan Akbar Tandjung untuk menggelar konvensi perlu dipertimbangkan Golkar. Ya memang logis karena elektabilitas Aburizal Bakrie (Ical) masih rendah," kata Pengamat politik Universitas Diponegoro Teguh Yuwonodi Semarang, Jumat (20/9).
Pengajar FISIP Undip Semarang itu melontarkan pendapatannya menanggapi saran Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengenai konvensi.
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie telah diputuskan sebagai calon presiden melalui forum Rapimnas pada tahun 2012. Hanya saja Akbar menilai bahwa pencalonan itu masih jauh dari ekspektasi kader Partai Golkar.
Teguh menyatakan elektabilitas Ical sebagai capres sampai sekarang tertinggal bila dibanding tokoh-tokoh lain, apalagi jika dibandingkan dengan Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
"Kalau Golkar tetap memaksakan untuk mengusung Ical sebagai capres pada 2014 mendatang, kemungkinan akan sulit bersaing melawan capres dari parpol-parpol lain dengan elektabilitas lebih tinggi," katanya.
Karena itu, kata dia, Golkar memang perlu memikirkan usulan Akbar untuk menggelar konvensi capres untuk mencari tokoh-tokoh lain di kalangan internalnya yang cukup kompetitif bersaing dalam Pemilu 2014.