REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosiolog dari Universitas Indonesia, Richardi Adnan menuturkan, ada perpindahan tempat kejahatan dari kereta api ke angkutan umum lain, seperti bus kota.
"Ya, saya curiga ada perpindahan," kata Richardi di Jakarta, Jumat (20/9).
Richardi berpendapat, perpindahan lokasi tersebut lantaran semakin meningkatnya keamanan di kereta api. Hasilnya, para penjahat berpikir ulang melakukan kejahatan di atas kereta api.
Apalagi para penumpang kereta api mulai berani mengeluarkan barang berharga, seperti telepon genggam. Kondisi itu dilakukan para penumpang lantaran sudah merasa aman dan nyaman. "Memang tingkat kejahatan di kereta berkurang," tuturnya.
Alasan itulah yang membuat pelaku kejahatan mengalihkan sasarannya ke angkutan umum lainnya. Apalagi bus kota minim pengawasan petugas keamanan.
Richardi menuturkan peralihan tempat kejahatan itu kemungkinan hanya terjadi di ibu kota. "Tapi setidaknya begitu, saya mencurigai ada korelasinya," tutupnya.