Sabtu 21 Sep 2013 08:41 WIB

Krisis Suriah Berdampak ke Penyelundupan Marak di Lebanon

Perbatasan Suriah Lebanon
Foto: Blogspot.com
Perbatasan Suriah Lebanon

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Seorang warga lokal dari Ain Ata, di desa di Lebanon Timur di perbatasan dengan Suriah, mengatakan ternak keledai barunya telah berubah menjadi sumber utama penghasilan selama masa sulit sekarang ini.

Hussein An-Nasr menjelaskan kepada Xinhua bahwa keledainya yang memiliki kekuatan kuda dan kesabaran keledai tapi steril dan tak bisa berkembangbiak, membantu dia menyelundupkan senjata dan amunisi melintasi daerah pegunungan antara Lebanon dan Suriah.

"Perang di Suriah membantu memulihkan peran keledai alat utama untuk mengangkut makanan dan pasokan medis di serta senjata buat pihak yang berperang, kondisi yang telah hilang sejak seperempat abad lalu," katanya, seperti dilansir dari Xinhua, Sabtu (21/9).

Pedagang hewan hidup yang bernama Abdullah Al-Alili mengatakan tuntutan yang meningkat akan keledai telah membuat usahanya berkembang dan perdagangan di Lebanon Selatan serta Wilayah Bekaa. Ia menyatakan harga keledai naik sebanyak 70 persen dalam waktu dari satu tahun.

Seorang warga yang bernama Daher Daher mengingat-ingat jalan di Gunung Hermon dikenal sebagai jalan utama penyelundupan antara Lebanon dan Suriah. Selama konflik antara Lebanon dan Israel dari 1982 sampai 2000, katanya, "penyelundupnya terutama adalah perwira Israel dan anggota milisi lokal yang dikenal dengan nama Tentara Lebanon Selatan, dan membantu mengangkut tembakan import dari Pelabuhan gelap Naqoura di Lebanon Selatan".

"Perdagangan penyelundupan mencapai puncaknya selama beherapa hari ini akibat perang di Suriah, dan itu menjadi sumber utama penghasilan buat ratusan orang Suriah dan keluarga Lebanon," katanya. Ia menambahkan, "Ada banyak pekerja di bidang ini dan di kota kami saja, ada 450 keledai yang terlibat dalam kegiatan ini."

Sementara itu, para penyelundup mengatakan pelanggan mereka terutama adalah organisasi milik partai politik yang berpengaruh. Perbatasan lebih dari 330 kilometer Lebanon-Suriah telah menyaksikan seringnya perdagangan penyelundupan manusia-dan-senjata sejak awal krisis di Suriah.

Tentara Lebanon dengan susah-payah menutup sebagai pos penyeberangan tidak sah dan memperkuat kehadirannya di wilayah itu, tapi tindakan tersebut telah gagal menguasai sepenuhnya wilayah perbatasan itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement