Selasa 24 Sep 2013 19:39 WIB

Insiden 'Nyaris Tabrakan' Dua Pesawat Qantas

Red:
Qantas
Qantas

CANBERRA -- Investigasi telah dimulai terhadap insiden menyangkut dua pesawat Qantas yang nyaris bertabrakan di udara diatas Australia Selatan, setelah blunder oleh menara pengawas.

Kedua pesawat Qantas itu terpaksa melakukan manuver berkelit setelah seorang petugas pengawas udara memberi ijin kepada satu pesawat untuk terbang kearah pesawat yang lainnya diatas Gulf St Vincent, sekitar 20 kilometer di sebelah barat Adelaide.

News Corporation melaporkan, kedua pesawat Airbus A330 itu nyaris bertabrakan dan hanya berjarak kira-kira 200 meter satu sama lain.

Akan tetapi, jurubicara Australian Transport Safety Bureau (ATSB) mengatakan, ini belum ditegaskan oleh tim yang menginvestigasi insiden itu.

Seorang petugas pengawas udara telah diskors, yang merupakan prosedur standar ketika sebuah insiden sedang diinvestigasi.

Qantas menegaskan, dua pesawat Airbus A330-nya terlibat insiden, tapi membantah keduanya hampir bertabrakan.

Dikatakan, sistem peringatan di dalam pesawat memungkinkan kedua pilot mengatasi "loss of separation" antara keduanya.

Sebuah laporan awal akan dikeluarkan dalam waktu kira-kira sebulan, tapi investigasi penuh dapat makan waktu hingga 12 bulan.
 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement