REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI Marzuki Alie mengatakan sebaiknya DPR tidak usah dilibatkan dalam fit and proper test pimpinan lembaga negara. Ini perlu dilakukan untuk menghindari politik transaksional.
DPR, ujar Marzuki, tidak bisa melakukan fit and proper test dalam satu hari. "Bagaimana bisa memahami integritas seseorang hanya dalam satu hari," ujarnya, Ahad (22/9).
Pada saat melakukan fit and proper test, Marzuki menerangkan, anggota DPR yang serius memperhatikan proses fit and proper test tidak terlalu banyak. Selebihnya pejabat yang dipilih hanya berdasarkan pesanan fraksi, maka kalau yang terpilih bukan orang baik maka DPR pula yang disalahkan.
DPR itu, kata Marzuki, lebih banyak memberikan pertimbangan politik sebab isinya memang politisi semua. Mereka pasti patuh pada pesanan fraksi, jarang yang membelot dari fraksi partainya.
Penempatan anggota dewan di komisi tertentu, ujar Marzuki, juga sering dilakukan tidak berdasarkan kompetensi. Semua itu dilakukan hanya berdasarkan keinginan fraksi semata.
Makanya, kata Marzuki, sebaiknya peran DPR dalam proses seleksi pimpinan lembaga negara sebaiknya dibatasi pada menyetujui atau menolak saja. Biarkan fit and proper test dilakukan oleh lembaga negara yang bersangkutan.