Senin 23 Sep 2013 05:13 WIB

Mereka Inilah yang Dapat Bonus dari Jokowi-Ahok

Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XII/2013.
Foto: popnas
Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XII/2013.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Prestasi membanggakan diukir kontingen DKI Jakarta dalam ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) ke-12 di Jakarta. Ya, kontingan DKI Jakarta berhasil menjadi pengumpul medali terbanyak dan keluar sebagai juara umum dalam ajang tersebut. Atas prestasinya, para atlet pelajar itu akan mendapatkan bonus serta insentif dari Pemprov DKI Jakarta.

"Ada insentif. Kami sediakan Rp 1,5 miliar yang akan dibagikan kepada para atlet sesuai prestasi yang diraihnya," ujar Basuki T Purnama, Wakil Gubernur DKI Jakarta, seperti dilansir situs beritajakarta.

Basuki juga mengucapkan rasa terima kasih kepada para atlet, guru, dan Kepala Disorda DKI yang sudah berjuang keras demi kejayaan olahraga DKI Jakarta. "Kalau prestasi dari pelajar tidak bisa naik ke PON berarti ada yang salah. Guru dan pelatih harus bisa mendisiplinkan atletnya," kata Basuki.

Dikatakan Basuki, untuk bisa meraih juara, perlu motivasi yang tinggi dari seluruh elemen. "Tidak ada batasan fisik di dunia ini. Maradona saja pendek tapi bisa jago main bola. Hanya masalah mental saja, kalau mentalnya kalah ya pasti kalah," ucapnya.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Disorda) DKI Jakarta Rationo, menambahkan, belum tahu secara pasti pembagian insentif untuk per atlet tersebut. Namun, besaran bonus tersebut dipastikan melebihi nominal untuk atlet Popnas ke-11 di Riau. "Kan medali itu ada perorangan dan beregu, yang pasti lebih tinggi dari di Riau. Kalau saat di Riau atlet emas dapat Rp 1,7 juta per orang, untuk yang ini masih kita hitung. Tapi besarannya mencapai Rp 1,5 miliar," ujar Rationo.

Dalam Popnas ke-12 kali ini, kontingen DKI Jakarta mengirimkan 265 orang atlet untuk mengikuti 19 cabang olahraga yang diselenggarakan pada 14-20 September. Kontingen DKI menjadi juara umum setelah menjadi pengumpul medali terbanyak dengan 64 emas, 49 perak, dan 41 perunggu. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement