Senin 23 Sep 2013 18:40 WIB

Pelajari Pengelolaan Air, Pemprov DKI Kirim Pegawainya ke Rotterdam

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Karta Raharja Ucu
Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Antara
Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemprov DKI Jakarta akan mengirimkan pegawainya untuk belajar tentang manajemen pengelolaan air ke Rotterdam, Belanda. Tujuannya untuk mengatasi banjir di ibu kota. Pengiriman pegawai Pemprov DKI itu bagian dari kerja sama dengan Pemerintah Kota Rotterdam untuk mengatasi banjir.

"Kami ingin kirim pegawai yang banyak agar Jakarta bebas banjir. Mereka jauh lebih pengalaman," ujar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Balai Kota, Senin (23/9). Namun, Jokowi belum bisa menyebut berapa orang yang akan dikirim untuk belajar ke Belanda tersebut.

Wali Kota Rotterdam, Ahmed Aboutaleb mengatakan, kerjasama ini merupakan lanjutan dari kerjasama periode pertama yang berlangsung sejak 2009 lalu. Pada kerja sama sebelumnya, Pemprov Rotterdam sudah mengirimkan ahli sekaligus bantuan dana untuk penanggulangan banjir di Jakarta.

Selanjutnya, Aboutaleb mengatakan pegawai Pemprov DKI akan belajar pengelolaan air langsung di Negeri Kincir Angin. "Jakarta perlu memiliki warganya sendiri untuk melakukan pekerjaan tersebut," ujar Wali Kota beragama Islam ini.

Menurutnya, persoalan banjir di Jakarta tidak bisa diselesaikan secara kilat. Aboutaleb berkata, berdasarkan pengalaman di negaranya, dibutuhkan waktu 200 tahun untuk membangun sistem penanggulangan banjir yang baik. Sebab, banyak hal yang harus dilakukan pemerintah untuk itu. Mulai dari pelebaran sungai, membangun ruang terbuka hijau, pengelolaan saluran air yang baik, dan membangun konsep kota yang hijau (green city).

"Saya percaya Jakarta cukup kuat untuk melakukan pekerjaan tersebut. Masalah banjir ini memerlukan sumber daya yang cukup, dan saya pikir Jakarta mampu," ujarnya.

Jokowi mengatakan, persoalan utama dalam penanggulangan banjir di Jakarta sebenarnya terletak pada masalah yang nonteknis, seperti pembebasan lahan dan pemindahan warga dari bantaran waduk dan sungai. Menurut gubernur yang hobi blusukan ini, jika dikerjakan dengan 'kebut-kebutan' sistem penanggulangan banjir di Jakarta bisa selesai dalam waktu 15 tahun ke depan.

"Ya sebetulnya kalau mau kerja kencang 10-15 tahun bisa selesai," ujar Jokowi yang mengaku akan segera membangun 'giant sea wall' dalam waktu dekat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement