Senin 23 Sep 2013 18:52 WIB

'Capres Muda Bisa Beri Penyegaran Baru'

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Karta Raharja Ucu
11 peserta Konvensi Capres Partai Demokrat
Foto: ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
11 peserta Konvensi Capres Partai Demokrat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komite Konvesi Partai Demokrat, Didi Irawadi berpendapat calon presiden generasi muda memiliki kesempatan bagus untuk tampil dalam kancah perpolitikan saat ini. Meskipun berbagai lembaga survei menempatkan mereka di bawah capres generasi tua.

Didi mengatakan, generasi muda memiliki ketertarikan terhadap pemimpin-pemimpin muda dan anyar. "Mereka diharapkan memberikan pemikiran baru, menawarkan solusi-solusi baru, serta memberikan penyegaran," ujarnya.

Justru, kata Didi, ada kemungkinan generasi muda bosan dengan wajah lama yang sudah diketahui gayanya kepemimpinannya. Makanya, Demokrat melalui konvensi menawarkan nama-nama baru yang muda seperti Anis Baswedan, Dinno Patti Djalal, juga Gita Wirjawan.

"Kami menawarkan calon capres baru. Kalau yang ditawarkan cuma yang itu-itu saja (capres tua) nanti pilihan tidak banyak," ujar Didi.

Menurut Didi, figur-figur baru yang  belum  pernah muncul malah menarik. Kalau semua partai melakukan konvensi seperti Demokrat, maka demokrasi di Indonesia akan luar biasa.

Dalam politik, terang Didi, segala kemungkinan bisa terjadi. Jadi capres muda bisa saja malah diminati, walaupun saat ini mungkin belum terlihat elektabilitasnya.

"Kalau survei masih rendah, mereka masih memiliki  kesempatan untuk membuat langkah-langkah memperkenalkan diri ke publik. Waktu untuk  menyampaikan visi dan misi juga masih panjang," ujar Didi.

Dulu, lanjut Didi, saat disurvei elektabilitas Obama selalu lebih rendah dari pada Hilary Clinton. Namun, dengan kerja keras dan kemampuan meyakinkan publik, akhirnya Obama bisa memenangkan pemilu di Amerika Serikat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement