Senin 23 Sep 2013 21:00 WIB

Tujuh BUMN Sokong Tol Bali Mandara

Rep: Ahmad Baraas/ Red: A.Syalaby Ichsan
Jalan tol Nusa Dua Bali
Foto: bali.go.id
Jalan tol Nusa Dua Bali

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Tol Bali Mandara yang baru saja diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dibangun oleh konsorsium tujuh BUMN.

Perusahaan milik negara tersebut, yakni PT Jasa Marga dengan kepemilikan saham 55 persen, Pelindo III 17,8 persen, Angkasa Pura I 8 persen. Selain itu, PT Adhikarya, Hutama Karya dan PT BTDC, masing-masing satu persen. Pemprov Bali dan Pemkab Badung masing-masing 8,01 persen, sedangkan PT Wijaya Karya 0,40 persen.

Dalam menjalankan kegiatannya, konsorsium mendirikan PT Jasamarga Bali Tol (JBT). Dirut PT JBT Akhmad Tito Karim mengatakan, pembangunan tol itu didanai dengan menggunakan modal pinjaman dari sindikasi tujuh bank, yakni BNI, Mandiri, BRI, BCA, BTN, Bank BPD Bali sebesar Rp 1,7 triliun dan Bank Permata Rp 400 miliar.

Selain itu, pembangunan juga menggunakan modal yang disetor oleh masing-masing pemegang saham. "Untuk pinjaman bank, tidak menggunakan agunan. Pihak bank percaya pada reputasi Jasamarga yang mereka jadikan pegangan," kata Tito.

Tol Bali Mandara menjadi salah kebanggaan bangsa dan merupakan mahakarya anak bangsa dalam pembangunan infra struktur di Indonesia. Pembangunan Tol Bali Mandara merupakan impian yang menjadi kenyataan. "Selain menggunakan tenaga ahli bangsa sendiri, modal yang digunakan adalah juga modal sendiri," kata Presiden SBY dalam sambutannya.

Dalam hal pembangunan infrastruktur, kata SBY, pemerintah menggunakan dua model, yakni model yang menggunakan dana APBN yang bersifat non cost recovery. Sedangkan model kedua mengajak peran serta pihak swasta yang bersifat public private partnership.

Adapun pembangunan Tol Bali Mandara adalah pembangunan yang menggunakan model kedua, tidak menggunakan dana APBN, sebaliknya melibatkan pihak swasta.

Pada bagian lain sambutannya, SBY menyebut pentingnya pembangunan infrastruktur. Karena, kata presiden, pembangunan infra struktur dapat memacu pembangunan ekonomi, mobilitas perdagangan dan penyerapan tenaga kerja.

Tol Bali Mandara dibangun setelah melihat kenyataan kemacetan arus lalu lintas yang menghubungkan daerah Nusa Dua dengan Kuta dan Denpasar sangat sulit diurai. Selama ini, Jalan Bypass Ngurah Rai, menjadi satu-satunya jalan yang menjadi akses ke daerah itu. Dengan peningkatan jumlah kendaraan yang cukup tinggi,  Jalan Bypass Ngurah Rai semakin sesak.

Tol Bali Mandara, memiliki panjang 12,7 kilometer, melintas di atas perairan Teluk Benoa. Pencanangan pembangun jal tol itu dilakukan 17 April 2012 dan berhasil diselesaikan dalam waktu 14 bulan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement