REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Seluruh perusahaan otobus (PO) maupun travel jurusan Cirebon-Bandung terancam gulung tikar. Hal itu menyusul adanya rencana PT KA Daop III Cirebon untuk meluncurkan kereta api Ciremai Ekspres jurusan Cirebon–Bandung pada akhir pekan mendatang.
"Sekarang saja penumpang bus sudah sepi, apalagi nanti jika kereta Ciremai Ekspres dioperasikan," tutur Pengurus Organda Korda Wilayah III Cirebon, Karsono, kepada Republika, Senin (23/9).
Karsono mengatakan, saat ini rata-rata jumlah penumpang bus jurusan Cirebon-Bandung hanya sekitar 35 persen dari kapasitas bus. Meski begitu, pengelola bus tetap mengangkut penumpang tersebut karena sudah mempunyai izin operasi dari pemerintah.
Karsono menambahkan, dampak yang lebih buruk dari ancaman bangkrutnya PO bus dan travel adalah timbulnya pengangguran. Selama ini, satu buah bus melibatkan enam orang pekerja. Jika jumlah bus mencapai sekitar 100 buah, maka sedikitnya ada 600 orang pekerja yang akan kehilangan pekerjaannya.
Karsono menyebutkan, sejumlah PO bus yang melayani jurusan Cirebon-Bandung, di antaranya Bhineka, Sahabat, Damri, Nusantara dan Mercy Raya. Sedangkan travel, di antaranya Cipaganti, Andis, dan 4848.
Karsono meminta, PT KA jangan hanya menuruti keinginan konsumen. Dia mengakui, konsumen akan cenderung lebih memilih kereta dibandingkan bus karena kereta terbebas dari kemacetan dan memiliki ketepatan waktu.
"Tolong ingat juga di sini ada moda transportasi lain (bus dan travel) yang sudah beroperasi terlebih dulu,"
tegas pria yang juga pengurus PO Bhineka tersebut.
Menurut Karsono, PT KA seharusnya melakukan survei lapangan terlebih dulu sebelum mengoperasikan kereta jurusan Cirebon-Bandung.
Dalam survei tersebut, harus diteliti terlebih dulu apakah jumlah penumpang jurusan Cirebon-Bandung memang sangat banyak sehingga dibutuhkan kereta api untuk mengangkutnya.
"Saya minta PT KA tidak arogan dengan memaksakan peluncuran kereta api Ciremai Ekspres sebelum adanya hasil penelitian itu," tutur Karsono.
Seperti diketahui, PT KA Daop III Cirebon rencananya akan mengoperasikan KA jurusan Cirebon-Bandung. Kereta yang diberi nama Ciremai Ekspres itu akan dioperasikan mulai pekan depan.
"Kereta Ciremai Ekspres akan diluncurkan bersamaan dengan operasional perdananya pada Sabtu, 28 September 2013," ujar Manager Humas PT KA Daop III Cirebon, Eko Budiyanto.
Eko menjelaskan, untuk tahap awal, KA Ciremai Ekspres menyediakan empat rangkaian gerbong. Yakni terdiri dari tiga gerbong ekonomi AC dengan harga tiket Rp 50 ribu dan satu gerbong eksekutif dengan harga tiket Rp 90 ribu.
"Dengana adanya kereta Ciremai Ekspres, mobilitas masyarakat Bandung ke Cirebon dan sebaliknya akan lebih mudah," kata Eko menegaskan.
Rencana peluncuran kereta Ciremai Ekspres itu didukung oleh Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat. Dia menilai, peluncuran KA tersebut dapat mendongkrak pariwisata di wilayah Cirebon.
"Cirebon nantinya akan dipadati wisatawan dari Bandung setiap akhir pekan," ujar Sultan Sepuh, Senin (23/9).
Tak hanya itu, lanjut Sultan Sepuh, Cirebon pun dapat menampung luberan wisatawan dari Singapura dan Kuala Lumpur, Malaysia, yang melalui Bandung. Hal itu dikarenakan setiap harinya ada dua pesawat dari Singapura dan tiga pesawat dari Kualalumpur, Malaysia, yang melalui Bandung.
"Diharapkan (warga Singapura dan Kualalumpur) dari Bandung dapat meneruskan perjalanannya ke Cirebon naik kereta Ciremai Ekspres," tutur Sultan.
Namun, Sultan mengakui, meningkatnya kunjungan wisatawan ke Cirebon membutuhkan persiapan. Karena itu, Keraton Kasepuhan terus berbenah diri untuk melayani para wisatawan yang datang ke Cirebon.
Sultan pun mengimbau kepada Pemda Cirebon dan masyarakat Cirebon untuk terus meningkatkan sapta pesona pariwisata. Yakni aman, tertib, bersih, hijau, ramah, nyaman dan kenangan.