REPUBLIKA.CO.ID, DAMASCUS--Presiden Suriah, Bashar Assad menyatakan pemerintahannya akan mengizinkan pakar internasional mengakses lokasi penyimpanan senjata kimanya. Hanya saja ia memperingatkan pemberontak--sebutan Assad untuk tentara oposisi--mungkin akan menghalangi mereka mencapai beberapa lokasi tersebut.
Dalam wawancara dengan stasiusn televisi Cina, Senin (23/9), Assad menyatakan Damaskus menyatakan berkomitmen memenuhi perjanjian Rusia-AS untuk menyerahkan senjata kimianya di bawah kendali internasional.
Assad juga mengatakan pemerintah Suriah telah menyerahkan daftar senjata kimia yang dimilikinya kepada badan regulasi senjata kimia internasional
Ia menyatakan pemerintah tidak memiliki masalah membawa para pakar ke lokasi di mana senjata-senjata itu disimpan. Ia menegaskan beberapa tempat kemungkinan besar sulit dijangkau karena pertempuran masih berlangsung atau karena alasan 'situasi keamanan lokal'.