REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Mantan Paus Benediktus membantah dia mencoba menutupi kasus kekerasan seksual yang dilakukan pendeta Katolik Roma. Bantahan itu menjadi komentar pertamanya yang dipublikasikan sejak dia mundur pada Februari lalu.
Komentar tersebut dibuat dalam surat 11 halaman dengan penulis dari Italia Piergiorgio Odifreddi yang juga menulis buku tentang masalah di gereja sebelum Paus mundur.
"Sejauh kamu menyebut pelecehan moral dari sedikit pendeta, saya hanya bisa, seperti kamu tahu, mengakuinya dengan kekhawatiran yang mendalam. Tapi aku tidak pernah mencoba untuk menutupi hal ini," kata Benediktus yang sekarang bergelar Paus Emeritus dilansir Al-Jazeera, Selasa (24/9).
Kutipan surat itu diterbitkan dalam surat kabar La Repubblica Roma pada Selasa waktu setempat dengan izin mantan Paus. Kelompok korban menuduh Benediktus tidak berbuat cukup untuk menghentikan kekerasan terhadap anak-anak saat dia masih menjadi Paus dan sebelumnya saat menjadi kepala kantor doktrin Vatikan.
Jaringan Korban Kekerasan Pendeta (SNAP) menolak pernyataan mantan Paus tersebut. "Dalam seluruh sejarah gereja, tidak ada yang tahu lebih banyak tapi hanya berbuat sedikit untuk melindungi anak-anak dibandingkan Benediktus," ujar mereka dalam pernyataan.
Kelompok korban mengatakan masih banyak yang harus ditemukan tentang bagaimana perilaku gereja di masa lalu. Mereka ingin uskup lain yang menyadari pelecehan harus bertanggung jawab.