REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Pengembangan Olahraga Indonesia (Lemkapoin), Richard Achmad Supriyanto, sangat menyayangkan sikap PSSI terhadap kapten Timnas Indonesia U-19, Evan Dimas Darmono.
Sebelumnya, PSSI menolak untuk mengesahkan status Evan Dimas dari pemain amatir ke profesional. Pasalnya, PSSI tidak mengakui Persebaya 1927 yang kini bermain di Indoensian Premier League (IPL) sebagai anggota resmi.
PSSI hanya mengakui Persebaya Surabaya yang menjadi kampiun Divisi Utama 2013, dan tampil di ISL musim depan. Hal ini sudah disahkan dalam Kongres Luar Biasa (KLB) 17 Maret 2013. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Joko Driyono, mengatakan bahwa status Evan Dimas merupakan kewajiban PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS).
“Masih hangat rasanya kemenangan Indonesia di ajang AFF U-19 yang dipersembahkan anak-anak untuk bangsa ini. Mengapa persoalan status kapten Timnas U-19, Evan Dimas, dipersoalkan oleh federasi. Semestinya tidak perlu dipersoalkan dari klub mana Evan bermain. Yang penting Evan Dimas sudah memberikan yang terbaik bagi Indonesia,” kata Richard.
“Seharusnya PSSI mencarikan solusi bukannya koar-koar di media. Hal yang diucapkan Sekjen PSSI malah akan menimbulkan polemik nantinya. PSSI hanya mementingkan kelompok dan golongannya saja. Terkesan egois dan arogan,” ungkapnya.