Kamis 26 Sep 2013 07:39 WIB

Yuk, Ikutan Kompetisi Film Pendek 10 Detik

(ki-ka) : Indra Utoyo- Direktur Innovation & Strategic Platform Telkom, Raditya Dika – Juri, Achmad Sugiarto –Executive General Manager Divisi Solution Convergence, Joko Anwar-Juri
Foto: ist
(ki-ka) : Indra Utoyo- Direktur Innovation & Strategic Platform Telkom, Raditya Dika – Juri, Achmad Sugiarto –Executive General Manager Divisi Solution Convergence, Joko Anwar-Juri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengerjakan film berdurasi satu jam atau lebih mungkin sudah biasa. Dalam waktu 60 menit itu, akan mudah memasukkan dan merangkai cerita mulai menjadi satu rangkaian film.

Namun, bagaimana jika film hanya memiliki durasi 10 hingga 20 detik? Inilah yang coba diangkat PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) dengan menggelar kompetisi film pendek 10 detik.

Kompetisi ini menantang masyarakat untuk merekam moment atau mengekspresikan diri dalam bentuk video singkat yang kreatif dan positif.

Indra Utoyo selaku Direktur Innovation & Strategic Portfolio Telkom mengatakan, kompetisi ini akan menjadi tantangan bagi peserta untuk dapat menceritakan sebuah kisah yang bermakna dalam satu video yang singkat.

"Kemampuan ini akan mengasah intuisi peserta dalam menangkap moment-moment penting dalam kehidupan," kata Indra dalam jumpa pers "USEETV-UZONE 10 Second Movie Competition", Rabu (25/9) kemarin di Jakarta.

Mekanisme kompetisi ini dilakukan secara digital, peserta diminta untuk registrasi di uzone lalu mengisi formulir dan kemudian upload film dengan durasi 10-20 detik di uzone.co.id.

Nantinya film akan diseleksi dan dipilih oleh juri (Joko Anwar dan Raditya Dika) dan kemudian setelah itu akan dibuka vote secara umum pada masyarakat.

"Kita harapkan dari kompetisi film 10 detik ini muncul sesuatu yang unik," ungkap Indra.

Joko Anwar sebagai salah satu juri menyambut baik adanya kompetisi ini. Selain tempat berkreasi, Joko menyebut kompetisi ini bisa memunculkan bakat-bakat baru dalam dunia perfilman.

"Pasti ada satu atau dua yang memiliki bakat," kata sutradara Janji Joni ini.

Joko mengatakan, dalam penilainnya tidakan akan berpatokan dari sisi teknis. "Teknis itu nomor dua. Yang kita utamakan story telling. Dasar cerita, ada intensi menceritakan sesuatu," kata Joko lagi. 

Meski begitu, Joko menganjurkan para peserta nantinya menggarapnya dengan serius. Mulai dari membuat storyboard untuk cerita dan menggunakan tripod untuk kamera.

"Agar gambar terlihat profesional. Setiap detik harus dianggap sangat berharga.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement