Sabtu 28 Sep 2013 20:28 WIB

Penyebab Penyakit Syaraf Motor Neuron Ditemukan

Red:
Neuron
Neuron

SYDNEY -- Peneliti dari Universitas Teknologi Sydney, Australia, berhasil menemukan kemungkinan penyebab dari penyakit motor neuron, penyakit yang menyerang sistem syaraf manusia.

Laporan penelitian yang dipublikasi Kamis (26/9/2013) menyebutkan, racun dari zat (alga) biru-hijau dapat mencemari makanan dan menyebabkan masalah dalam sistem syarat pusat.

Menurut ketua peneliti Dr Rachel Dunlop, hasil penelitian ini merupakan langkah maju ke arah pemahaman yang lebih baik tentang penyakit motor neuron. ''Kami menduga penyebab penyakit syaraf ini adalah racun yang ada dalam alga yang kemudian bisa mencemari sumber makanan manusia," kata Dr Dunlop.

"Zat racun tersebut bisa mengikuti rantai makanan, dan jika seseorang terpapar racun tersebut, bisa menyebabkan timbulnya penyakit syaraf dalam sejumlah kasus," jelasnya.

"Yang unik, zat  tersebut bisa menyerupai zat-zat yang digunakan dalam memproduksi protein dalam tubuh manusia. Jadi, jika zat itu berada dalam tubuh Anda, mekanisme tubuh Anda bisa tertipu karena seakan-akan itu hanyalah zat yang biasa digunakan dalam memproduksi protein dalam tubuh," papar Dr Dunlop.

"Begitu berhasil masuk ke protein dalam tubuh, zat tersebut akan menghalangi protein tubuh untuk berfungsi secara normal dan akan menyebabkan terjadinya keracunan," tambahnya.

Hingga kini penyebab lebih dari 90 persen kasus penyakit syaraf motor neuron masih belum diketahui.

Para periset berharap ditemukannya hubungan antara penyakit motor neuron dan alga biru-hijau dapat membantu mengobati penyakit tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement