Sabtu 28 Sep 2013 20:38 WIB

AU Australia Mulai Bidik Prajurit Perempuan

Red:
Royal Australian Air Force
Royal Australian Air Force

CANBERRA -- Royal Australian Air Force, atau Angkatan Udara Australia, tengah menyelenggarakan acara kamp di Queensland untuk menarik lebih banyak calon anggota perempuan.

Sebanyak 12 remaja perempuan pun telah terpikat dan tengah menghabiskan satu minggu mengikuti kamp yang diselenggarakan di markas angkatan udara Amberley tersebut. “Penelitian kami menunjukkan banyak anak perempuan tidak mempertimbangkan jenis karir semacam angkatan udara,” jelas Komandan Llani Kennealy.

Penyelenggaraan kamp tersebut juga merupakan penyikapan terhadap beberapa skandal mengenai perlakuan terhadap perempuan dalam angkatan bersenjata Australia. 

Pada tahun 2011, video yang menunjukkan seorang calon perwira perempuan melakukan hubungan seks di Akademi Angkatan Bersenjata Australia disiarkan melalui program skype ke calon-calon perwira lainnya.

Dua calon perwira laki-laki yang menyebarkan video tersebut kemudian dijatuhi hukuman karena menyiarkan materi tersebut tanpa persetujuan sang perempuan.

Selain itu, sejumlah anggota angkatan bersenjata tahun ini telah didisiplinkan karena menyebarkan materi pornografi dan melontarkan komentar-komentar merendahkan mengenai rekan-rekan perempuan mereka.

Ting Ting Luo, salah satu remaja yang berpartisipasi dalam kamp di Queensland, berkata bahwa ia masih mempertimbangkan apakah akan memulai karir di bidang pertahanan.

Sedangkan Syenne Young, yang saat ini berusia 17 tahun, berkata ia sudah yakin tentang pilihannya menjajaki karir di bidang militer. Ia telah diterima di Akademi Angkatan Bersenjatan Australia di Canberra. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement