Kamis 26 Sep 2013 09:43 WIB

Uni Eropa Tegur Komentar Pedas Menteri Prancis Soal Roma

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Fernan Rahadi
Manuel Valls
Foto: atlanticsentinel.com
Manuel Valls

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Uni Eropa memberikan peringatan kepada Menteri Dalam Negeri Prancis, Manuel Valls atas komentar pedasnya soal masyarakat Roma. Valls menyatakan bahwa mayoritas masyarakat Roma yang ada di Prancis harus dideportasi.

"Di sini (Prancis) tidak ingin menambah dan menyambut populasi," ujar Valls, dilansir dari The Guardian, Kamis (26/9).

Juru Bicara Komisi Eropa, Olivier Bailly memperingatkan Prancis bahwa kebebasan untuk hidup di negara lain adalah hak bagi setiap warga negara. Di Uni Eropa, hak-hak dasar itu ditulis ke dalam perjanjian dan komisi akan memberikan sanksi jika ada yang melanggar perjanjian itu.

"Orang Roma, sama halnya dengan warga Uni Eropa lainnya. Mereka memiliki kebebasan untuk beredar di semua negara anggota Uni Eropa dan tinggal di luar negara asal mereka," ujar Bailly.

Dalam pernyataannya, Valls mengatakan banyak menemukan pemukiman dan kamp ilegal masyarakat Roma di Prancis. Kehadiran etnis minoritas itu merupakan ancaman bagi orang-orang Prancis.

Valls yang dikenal sebagai menteri  blak-blakan itu mengungkapkannya dalam sebuah stasiun radio France Inter Selasa (24/9) lalu. Valls mengatakan dia setuju jika pemerintah Prancis melakukan pembongkaran pemukiman dan kamp ilegal orang-orang asal Roma tersebut, termasuk mendeportasi para pekerjaannya.

"Populasi mereka (Roma) memiliki gaya hidup berbeda dengan Prancis dan jelas membuat konfrontasi," ujar Valls.

Kritikus mengatakan kebijakan tersebut bersifat diskriminatif terhadap 20 ribu populasi orang Roma di Prancis. Sebagian dari mereka sedang dalam proses melacak asal usul mereka ke Bulgaria dan Rumania melalui Prancis dan masih belum menemukan pemukiman layak, sehingga mendirikan tenda-tenda darurat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement