REPUBLIKA.CO.ID, Pemimpin kelompok gerilyawan Somalia Al Shabaab untuk pertama kalinya mengonfirmasi berbagai klaim bahwa anggota kelompoknya berada di balik serangan terhadap pusat perbelanjaan Nairobi yang menewaskan sedikitnya 72 orang dan menghancurkan bagian dari komplek itu.
Dalam sebuah pesan audio yang diposting di situs jaringan al Shabaab www.somalimemo.net pada Rabu (25/9) malam, Ahmed Godane, yang juga dikenal sebagai Mukhtar Abu al-Zubair, mengatakan serangan terhadap mal itu adalah sebagai pembalasan atas serangan Kenya Oktober 2011 ke selatan Somalia untuk menumpas pemberontak.
"Ambil pasukan Anda keluar (dari Somalia) atau mempersiapkan diri untuk perang jangka panjang, berdarah, kehancuran dan evakuasi," kata Godane dalam pesan, yang tampaknya diarahkan pada pemerintah Kenya.
Presiden Kenya Uhuru Kenyatta mengumumkan pada Selasa bahwa kepungan terhadap pusat perbelanjaan Westgate berakhir, tetapi dia mengatakan kerugian-kerugian akibat serangan oleh satu kelompok pria bersenjata "besar sekali" dan 67 orang telah meninggal.
"Kami telah mempermalukan dan mengalahkan para penyerang, itu bagian dari tugas kami sudah rampung," kata Presiden Kenyatta dalam pidato yang disiarkan televisi ke seluruh negara, seperti dilaporkan Reuters.
"Kerugian kami sangat besar," kata dia, "Kami sangat terluka, tetapi kita berani, bersatu dan kuat. Kenya telah telah menundukkan kejahatan dan menang. Kita telah mengalahkan musuh-musuh dan menunjukkan kepada seluruh dunia apa yang kita dapat capai."
Kenyatta mengatakan 61 warga sipil dan enam anggota pasukan keamaanan meninggal dalam pengepungan itu. Dia mengatakan lima penyerang telah tewas dan 11 tersangka lainnya ditangkap.
Sekelompok penyerang masuk ke pusat perbelanjaan empat lantai itu pada Sabtu siang, menembaki para pembeli dengan senjata otomatis dan melemparkan granat. Shebab yang terkait Al Qaidah menyatakan pihaknya melakukan serangan itu.
Para militan Shabaab mengepung Mal Westgate sejak Sabtu siang. Mereka terlibat baku tembak dengan pasukan keamanan Kenya.