REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di zaman serba canggih seperti sekarang ini, banyak gadget yang menawarkan berbagai permainan edukatif. Kehadiran gadget seolah menggantikan buku sebagai media edukasi.
Akan tetapi, bagi Aliya Rajasa, buku tetap menjadi sarana edukatif yang paling tepat untuk anak. Menurutnya, tidak selamanya gadget canggih cocok untuk anak-anak.
Sebagai seorang ibu, Aliya membatasi anaknya, Airlangga Satriadi Yudhoyono mengenal gadget. Ia baru akan mengenalkan gadget pada buah hatinya di saat yang tepat.
"Saya kan memang ibu muda ya, jadi saya merasa harus ada pembatasan untuk anak-anak di bawah umur yang sepatutnya mendapatkan gadget," sebut Aliya saat ditemui beberapa waktu lalu di Jakarta.
Menurutnya, anak-anak belum bisa mengatur visual yang ada di bayangan mereka. Ada kalanya warna yang dilihat anak masih akan terbayang saat anak menutup mata.
"Nah bagi anak-anak seperti di bawah lima tahun belum bisa mengontrol itu. Jadi variabel imaginernya harusnya dibatasi," sebut istri Edhie Baskoro Yudhoyono ini.
"Jadi kalau saya pribadi ditanya apakah akan memberikan permainan gadget ke anak saya, sepertinya tidak sampai nanti mereka sudah sekolah," tambah Aliya.
Uniknya, lanjut Aliya, si buah hati juga terlihat tidak tertarik dengan gadget dan mainan. Airlangga justru tertarik dengan buku. "Dia pasti pilihnya buku karena dari kecil saya sudah mengenalkan buku," tambah Aliya.