Kamis 26 Sep 2013 21:21 WIB

Rusia Mengaku Siap Jaga Lokasi Pemusnahan Senjata Kimia

Anggota tim pakar investigator PBB ketika mengambil sampel pasir di pinggiran Damaskus, Suriah.
Foto: AP PHOTO/Yousef Albostany
Anggota tim pakar investigator PBB ketika mengambil sampel pasir di pinggiran Damaskus, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia menyampaikan kesediaan untuk menjaga lokasi pemusnahan simpanan senjata kimia Suriah, kata seorang diplomat senior pada Kamis (26/9).

"Kami siap ikut dalam menyediakan keamanan di sekitar lokasi tempat pekerjaan akan diselenggarakan," kata Wakil Menteri Luar Negeri Luas Negeri Rusia Servei Ryabkov kepada wartawan dalam acara Russia Arms Expo-2013.

Ia menambahkan negara lain anggota Organisasi Kesepakatan Keamanan Bersama (CSTO) juga dapat ikut dalam proses tersebut tapi menyatakan semuanya akan tergantung atas situasi keamanan secara umum di Suriah.

Ryabkov memuji keputusan PBB untuk mengirim satu tim baru ahli kimia kembali ke Suriah. Ia mengatakan laporan baru setelah penyelidikan harus menyeluruh dan bebas dari keberpihakan dan kesimpulan tergesa-gesa yang terdapat dalam laporan sebelumnya.

Tim PBB tersebut, yang dipimpin ahli Swedia Ake Sellstrom, tiba di Ibu Kota Suriah, Damaskus, pada Rabu (25/9).

Ryabkov menambahkan Rusia juga berharap para pemeriksa dari Organisasi bagi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) akan tiba di Suriah, dengan tugas mengabsahkan informasi awal mengenai senjata kimia Suriah yang diajukan Damaskus ke OPCE pekan lalu, demikian laporan Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Kamis (26/9) malam.

"Kami mengharapkan kerja sama penuh dan terus-menerus dari Pemerintah Suriah," kata Ryabkov sebagaimana dikutip kantor berita Interfax.

Diplomat senior Rusia itu mendesak semua pihak dalam konfik Suriah agar menjamin pekerjaan tanpa gangguan bagi tim PBB dan OPCW.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement