REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PINANG -- Wapres Boediono menilai warisan dan sumbangan terbesar dari kebudayaan Melayu tak lain adalah penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
"Bagi kita yang hidup sekarang, sumbangan yang paling nyata dan tetap abadi adalah konsensus kita menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, bahasa pemersatu bangsa," katanya saat memberikan sambutan sekaligus meresmikan festival tamadun melayu I, Jumat (27/9).
Ia mengatakan, akar bahasa Indonesia tak lain berasal dari bahasa Melayu. Menurutnya, bahasa Indonesia memang berinduk dan berkembang dari bahasa Melayu. Sejarah menunjukkan budaya Melayu sudah sejak lama menjadi unsur dominan dalam budaya Indonesia.
"Sumbangan budaya Melayu ini akan selalu dikenang, dijunjung, dan dinikmati manfaatnya oleh generasi bangsa," katanya.
Boediono didampingi Ibu Herawati menghadiri festival tamadun melayu yang baru kali pertama digelar di Kepulauan Riau. Dalam acara tersebut tampil 14 provinsi yang masih berkaitan dan memiliki unsur Melayu. Antara lain, Aceh, Sumatra Barat, Kalimantan Selatan, hingga Sulawesi. Hadir pula perwakilan negara rumpun Melayu yakni Singapura, Malaysia, dan Thailand.
"Saya mengharapkkan perhelatan ini bisa membuat persatuan dan kesatuan bangsa akan semakin kokoh dan persaudaraan dengan negara rumpun Melayu semakin erat," katanya.