REPUBLIKA.CO.ID, TEBET -- Kementerian Sosial RI menjalankan program Bedah Kampung di Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri, Ahad (29/9).
“Kemiskinan di ibu kota merupakan masalah yang membutuhkan penanganan yang serius,” katanya dalam acara Bedah Kampung di Jalan Kampung Melayu Kecil III, Bukit Duri, Jakarta Selatan. Salim menuturkan, Kemensos akan berkomitmen untuk membangun rumah dari yang tidak layak huni menjadi layak huni.
Hal itu dikarenakan rumah merupakan bagian terpenting dari kehidupan orang yang ada di dalamnya. Menurutnya, rumah adalah variabel terpenting dari empatbelas variabel kemiskinan.
Salim menambahkan, bantuan yang akan diberikan tidak akan berarti jika tidak diikuti dengan semangat gotong royong masyarakat. Bantuan merupakan stimulus untuk mengembalikan semangat itu yang menurutnya saat ini telah hilang.
“Orang sekarang berpikir untuk kelompoknya sendiri, sukunya, agamanya, partainya, padahal kekuatan bangsa kita itu gotong royong,” ujarnya dalam sambutan acara.
Ia melanjutkan, bahwa setiap orang memiliki kelebihan masing-masing. Yang paling penting bisa bermanfaat untuk sesama. Saling membantu dan melengkapi. “Khairunnas Anfa’uhum Linnas,” tandasnya. Bangsa ini akan kuat dan kokoh kalau kita bersama masyarakat bergotong royong.
Salim berharap bantuan dan dari Kemensos yang disertai bantuan pemikiran dan tenaga dari masyarakat bisa menguatkan gotong royong. Ia juga meminta masyarakat mengawasi pelaksanaan bantuan itu.
Dalam program ini, di Jakarta, dilaksanakan di Kelurahan Bukit Duri, Tebet. Sebanyak 50 rumah warga yang tidak layak huni, diberikan bantuan dengan total Rp 500 juta. Serta ditambah dengan paket perbaikan sarana lingkungan.
Selain itu, diberikan bantuan asistensi untuk warga usia lanjut sebesar Rp 612,8 juta. Sedangkan Dinas Sosial memberikan 5 kursi roda, 5 kruk (tongkat ketiak), 2 alat bantu dengar serta 10 tongkat untuk tunanetra.