Senin 30 Sep 2013 08:58 WIB

Pemerintah Kenya Dituduh Abaikan Peringatan Intelijen Tentang Serangan Teroris

Rep: Nur Aini/ Red: A.Syalaby Ichsan
Seorang tentara mengevakuasi pengunjung mall Westgate di Nairobi, Kenya, yang diserang gerilyawan pada 21 September.
Foto: EPA/Kabir Dhanji
Seorang tentara mengevakuasi pengunjung mall Westgate di Nairobi, Kenya, yang diserang gerilyawan pada 21 September.

REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Laporan intelijen yang bocor mengungkap peringatan keamanan terkait kemungkinan serangan di pusat perbelanjaan di Nairobi diabaikan Pemerintah Kenya.

Peringatan tentang kemungkinan serangan tersebut telah datang sejak satu tahun lalu. Berdasarkan laporan itu, otoritas telah diperingatkan bahwa al-Shabab berencana membuat serangan bunuh diri di pusat perbelanjaan Westgate dan sebuah gereja di Nairobi, Holy family Basilica pada September tahun lalu.

Januari tahun ini, laporan melihat kemungkinan penyerang menyerbu bangunan dan menyandera warga, seperti serangan yang terjadi pekan lalu.

Awal bulan ini, kedutaan besar Israel di Nairobi mengkhawatirkan kemungkinan serangan kepada warga Israel selama libur Yahudi pada September.

Mereka juga mengungkap sejumlah penyerang al-Shabab akan masuk ke Kenya. Al-Jazeera menulis laporan tersebut menimbulkan pertanyaan mengapa keamanan tidak ditingkatkan di pusat perbelanjaan Westgate.

Ada laporan juga bahwa penyerang menyewa area di dalam mal untuk menempatkan senjata sebagai persiapan serangan. Pemerintah Kenya menolak berkomentar tentang bocornya dokumen tersebut. Otoritas intelijen akan diinterogasi parlemen beberapa hari ke depan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement