REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Presiden Suriah, Bashar al-Assad mengatakan akan mematuhi perjanjian PBB tentang senjata kimia. "Kami bergabung dengan perjanjian internasional terhadap penguasaan dan penggunaan senjata kimia bahkan sebelum resolusi ini disahkan," ujar Assad dilansir Al-Arabiya.
Assad mengatakan, tidak dipaksa untuk menyetujui, dan itu keputusannya sendiri. "Pada intinya ini berdasarkan apa yang kami inginkan. Jadi ini bukan tentang resolusi, pada kenyataannya, ini niat kami sendiri," ungkapnya.
Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi pada Jumat pekan lalu dan menekankan penghapusan senjata kimia Suriah. Namun, resolusi tidak menawarkan tindakan disiplin jika Assad tidak mematuhinya. Kesepakatan antara AS dan Rusia menghentikan tindakan militer negeri Paman Sam ke rezim Suriah.
Gedung Putih menyalahkan rezim Assad berada di balik serangan senjata kimia di Damaskus bulan lalu yang menewaskan ratusan orang. Pemerintah Suriah dan Rusia mengatakan oposisi bertanggungjawab terhadap serangan itu.