Senin 30 Sep 2013 16:28 WIB

BNN: Peredaran Narkoba di Indonesia Sudah Kategori Bencana

Narkoba (ilustrasi)
Foto: Blogspot.com
Narkoba (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Narkotika Nasional menyatakan peredaran narkotika psikotropika dan bahan adiktif atau narkoba di berbagai wilayah Tanah Air sudah kian hebat hingga dapat dikategorikan sebagai bencana.

"Bayangkan saja, ada 4 juta pengguna narkoba tetap di Tanah Air dan jumlahnya bukan menurun, tapi justru terus mengalami peningkatan yang luar biasa," kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Anang Iskandar pada pertemuan tentang narkoba bersama para petinggi adat dan Muspida di Pekanbaru, Riau, Senin (30/9).

Ia menjelaskan, disebut bencana karena peredaran narkoba di tanah air semakin parah hingga terus berjatuhannya korban jiwa. Jika dilihat dari kejadian-kejadian penyalahgunaan, demikian Anang, jumlah masuknya narkoba ke Indonesia sangat fantastis.

Terlebih, kata Anang, angka kematian per hari akibat narkoba di Indonesia juga terus meningkat sehingga sudah begitu mengkhawatirkan. Kalau bisa dikatakan masalah narkoba di Indonesia bukan lagi darurat seperti kabut asap di Riau, bahkan lebih parah dari itu sehingga dapat dikatakan bencana.

Anang menjelaskan, bahwa penggunaan narkoba dapat mengakibatkan disorientasi ruang dan waktu dan dispersepsi panca indera.

Dihubungkan dengan kasus perdagangan narkoba di Lapas Narkotika Cipinang, Jakarta, yang dilakoni oleh Freddy Budiman seperti dibeberkan Vanny Rossyane, menurut dia hal itu sudah menjadi satu bukti bencana narkoba.

Dengan kondisi demikian, Anang mengatakan sudah selayaknya semua pihak bahu membahu bersama memberantas peredaran barang haram yang bisa merusak gerenasi dan bagsa ini.

Menurut dia, ada berbagai cara untuk mengatasi persoalan narkoba di Indonesia, salah satunya adalah penanggulangan yakni dengan mendekriminalisasi.

"Semisal tidak menghukum pidana para pengguna narkoba karena mereka sebenarnya adalah korban. Kemudian menghukum seberat-beratnya para pelaku pengedarnya," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement