REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Sekitar lima unit rumah warga di belakang rumah dinas (Rumdin) Wali Kota Sukabumi terancam ambruk. Sebab, lokasi rumah berada di atas tebing yang rawan pergerakan tanah.
Bahkan, pada Senin (30/9) pagi bangunan kamar salah seorang warga sebagian ambruk ke bawah sungai. Lokasi rumah jaraknya cukup dekat dengan Rumdin Wali Kota Sukabumi, Mohamad Muraz yang ada di Jalan Siliwangi.
"Sudah sebulan terakhir terjadi pergerakan tanah," ujar salah seorang penghuni rumah yang bangunannya ambruk di Kampung Cimanggah RT 07 RW 02, Kelurahan Cikole, Engkom (70 tahun).
Hal ini ditandai dengan adanya retakan pada bagian dinding dan lantai rumahnya. Kondisi tersebut membuatnya semakin khawatir khususnya ketika terjadi hujan deras di malam hari.
Ia takut rumahnya yang berada di tebing ambruk hingga ke dasar sungai. Terlebih, bagian kamar rumahnya tersebut sebagian sudah ambruk.
Menurut Engkom, pada saat pembagian bantuan langsung tunai (BLT) beberapa waktu lalu ada petugas yang melihat rumah dan menjanjikan bantuan. Namun, hingga kini belum ada upaya pertolongan kepada warga.
Salah seorang warga lainnya yang tinggal di daerah rawan longsor, Anah ( 36) mengatakan, warga tidak punya pilihan selain tinggal di atas tebing. "Memang rawan longsor tapi mau bagaimana lagi," ujarnya.
Diterangkan Anah, rumah yang berada di atas tebing ini mencapai sekitar lima unit. Sebagian besar rumah tersebut mengalami retak-retak akibat adanya pergerakan tanah.