REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku operator kompetisi Indonesian Premier League (IPL) memastikan akan tetap menjalankan kompetisi. LPIS belum mau ambil pusing mengenai adanya putusan Komite Eksekutif (Exco) PSSI untuk menghentikan IPL.
Direktur Pelaksana LPIS Didied Affandi menegaskan pihaknya tetap mengacu pada keputusan Kongres Luar Biasa (KLB) 17 Maret 2013 di Hotel Borobudur , Jakarta, yang salah satunya mengenai unifikasi liga. Kongres menyepakati bahwa Indonesia Super League (ISL) dan IPL harus dilaksanakan hingga tuntas sebelum akhirnya dilakukan unifikasi liga pada 2014.
"Untuk saat ini kita putuskan tetap melanjutkan kompetisi. Karena kami merujuk pada keputusan tertinggi, yaitu KLB 17 Maret 2013," kata Didied kepada Republika, Senin (30/9).
Keputusan penghentian IPL diputuskan melalui rapat Exco PSSI pada Sabtu (28/9) malam. Exco membuat keputusan tersebut setelah memperhatikan putusan Komisi Disipilin PSSI terkait keberlangsungan IPL tertanggal 18 September.Komdis memerintahkan LPIS untuk segera menyusun ulang jadwal dan klasemen dengan tenggat waktu satu minggu akibat banyaknya klub yang melakukan Walkover (WO). Namun LPIS tidak bisa memenuhi semua permintaan tersebut hingga tenggat waktu yang telah ditentukan, yakni 25 September.
Akibatnya, LPIS dianggap gagal menjalankan roda kompetisi hingga akhirnya tak diakui lagi keberadaannya. Didied mengaku heran dengan keputusan ini. Terutama dengan adanya alasan yang menyebutkan bahwa LPIS tidak mampu memenuhi persyaratan untuk merevisi jadwal dan klasemen. "Bagaimana kami mau merevisi, lah Komisi Disiplin juga kan belum selesai melaksanakan tugasnya untuk menyidangkan hasil pertandingan klub-klub yang WO," ketus Didied.