REPUBLIKA.CO.ID, ATAMBUA -- Kalangan kerabat, sahabat dan Pemerintah Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur menilai Walfrida Soik (17 tahun) adalah sosok seorang gadis belia yang penuh sahaja dan santun. Pun, ia mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat sekitarnya.
"Dia (Walfrida) adalah sosok seorang gadis yang pendiam dan penuh sahaja. Dia bukan sosok seorang penjahat, tetapi sangat menghargai orang lain," kata Merlinda Berelaka, salah seorang sahabat Walfrida, Selasa (1/10).
Merlinda Berelake melukiskan sosok Walfrida, wanita kelahiran 12 Oktober 1993 tersebut ketika ditemui di Dusun Kolo Ulun, Desa Faturika, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur yang juga merupakan kampung halamannya Walfrida.
Walfrida, salah seorang TKW yang saat ini sedang menjalani proses hukuman mati di Pengadilan Kelantan, Malaysia atas tuduhan membunuh majikannya, cukup mengejutkan warga setempat. Ia menambahkan Walfrida berasal dari keluarga yang santun dan merupakan tokoh masyarakat di kampung ini.
"Ayahnya adalah seorang penjaga rumah adat di desa ini. Agaknya sedikit sulit diterima jika putri dari Rikardus Mau dan Maria Kolo itu dituduh membunuh majikannya sampai harus menjalani hukuman mati," ujarnya.
Merlinda mengatakan jika Walfrida dituduh melakukan tindakan pembunuhan seperti itu, berarti ada sesuatu sebab yang membuatnya tidak sanggup menyelesaikan dengan kata-kata.
Hal senada juga disampaikan oleh Gebriel Taek, salah seorang warga desa setempat. "Walfrida berasal dari sebuah keluarga sederhana yang sangat menghormati adat istiadat dan agama, sehingga tidak mungkin dia sampai melakukan tindakan sejahat itu," tuturnya.
"Kami warga di kampung ini, sangat menghormati adat istiadat dan agama, sehingga sopan santun dan saling menghormati satu sama lain, sudah menjadi standar hidup bermasyarakat di kampung ini," tambahnya.
Kecamatan Raimanuk di Kabupaten Belu itu, letaknya bersebelahan dengan Distrik Maliana, Timor Leste dengan jumlah penduduk mendekati 15.000 jiwa.
Bupati Belu Joachim Lopez ketika dihubungi secara terpisah mengenai ancaman hukuman mati terhadap salah seorang warganya itu mengatakan "Saya hanya bisa membantunya (Walfrida) dalam doa".
"Saya berharap ada sebuah jalan terbaik yang diberikan Tuhan kepada Walfrida dalam menghadapi ancaman hukuman tersebut," harap Lopez.