REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) terpaksa mulai menutup layanan pemerintahan non-esensial pada Selasa pagi (1/10). Yaitu, setelah perdebatan politik gagal mencegah kemacetan federal untuk pertama kalinya dalam hampir dua dekade terakhir.
Sampai tenggat waktu tengah malam, Partai Republik melakukan serangkaian upaya terakhir untuk memaksa Demokrat melepas perluasan asuransi kesehatan AS. Undang-undang perawatan kesehatan AS yang dikenal sebagai Obamacare menjadi titik perdebatan di parlemen.
Sesaat sebelum tengah malam, pemimpin senat mayoritas, Harry Reid menandai berakhirnya proses perdebatan dengan menolak permintaan parlemen untuk melakukan pembicaraan formal. Pembicaraan itu dimaksudkan untuk mengakhiri pertentangan.
"Ini merupakan waktu yang sangat serius dalam sejarah negara kami. Jutaan orang akan terpengaruh besok dan Partai Republik masih bermain game," ujarnya dikutip the Guardian, Selasa.
Diperkirakan 800 ribu pekerja federal terpaksa dirumahkan mulai Selasa karena kebuntuan yang berlarut-larut. Hal itu akan mengganggu beragam layanan di AS seperti taman nasional dan program luar angkasa AS. Gedung Putih telah menyusun daftar staf penting yang secara hukum diizinkan untuk terus bekerja.
Tapi Presiden Barack Obama memperingatkan bahwa nonaktifnya pemerintahan federal akan berdampak langsung pada perekonomian AS yang rapuh. "Kami tidak memiliki indikasi yang jelas bahwa Kongres akan bertindak pada waktunya...sebelum akhir hari besok, 1 Oktober," ujar pernyataan gedung putih sebelum tengah malam.