REPUBLIKA.CO.ID, Berdasarkan keputusan rapat Komite Eksekutif (Exco) pada Sabtu (28/9), PSSI akan membuat format baru untuk kompetisi LPI. Salah satu opsinya dengan membagi peserta klub ke dalam dua grup melalui sistem play-off.
Empat grup terbaik akan mendapat tiket unifikasi. Format baru ini perlu diterapkan dengan alasan mengejar batas waktu verifikasi klub untuk unifikasi liga yang dijadwalkan rampung pada November mendatang.
Mengenai adanya rencana perubahan format, Direktur Utama PT. Semen Padang Kabau Sirah (KSSP) Erizal mengaku pasrah dengan keputusan PSSI.
Meskipun hal tersebut akan menggugurkan perjuangan Semen Padang yang sejauh ini sudah berhasil memuncaki klasemen LPI. "Semoga PSSI bisa menemukan format terbaik," kata Erizal kepada Republika, Selasa (1/10).
Pandangan berbeda dilontarkan kubu Pro Duta FC. CEO Pro Duta, Wahyu Wahab. Dia berharap PSSI tidak mengambil keputusan sepihak dengan menghentikan kompetisi.
"Selama LPIS masih sanggup, seharusnya PSSI bisa membiarkan kompetisi untuk terus berjalan," kata Wahyu.
Lagipula, ungkap Wahyu, keputusan penghentian kompetisi tentu akan melanggar hasil keputusan Kongres Luar Biasa (KLB) 17 Maret 2013 di Jakarta yang menyebutkan dua kompetisi yakni LPI dan LSI harus digulirkan hingga selesai sebelum akhirnya dilakukan unifikasi liga.
Adanya rencana penetapan format baru juga bertentangan. Pasalnya, kongres memutuskan bahwa klub LPI yang berhak mengikuti unifikasi liga adalah klub yang finis di empat besar pada akhir kompetisi.
"Keputusan kongres sudah jelas, liga berjalan sendiri-sendiri hingga selesai. Nanti bertemu di unifikasi liga," ujar Wahyu.
Untuk membahas lebih lanjut mengenai format baru kompetisi, PSSI menjadwalkan menggelar pertemuan dengan klub-klub LPI di Jakarta, Rabu (2/10). Format baru tersebut ditargetkan sudah dapat ditentukan pada pekan ini.